Tampilkan postingan dengan label Psikologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Psikologi. Tampilkan semua postingan
Sepertinya aku sudah pernah menulis tentang prinsip, tujuan, dan memahami diri sendiri. Tapi sekarang aku ingin menulis lagi mengenai tiga hal tersebut. Karena tiga hal tersebut yang sering diajarkan di seminar motivasi, AMT, dan banyak acara diskusi. Tapi, tatap saja, masih ada orang yang tidak dapat menjawab dengan baik apa tujuannya, tidak paham apa iti prinsip, dan tidak tahu seperti apa dirinya sendiri dan apa yang ingin di capai. Bahkkan aku saja mengerti ketiga hal tersebut ketika aku SMA, memahaminya ketika kuliah dan terus melakukan evaluasi hingga sekarang. Ketika kecil aku hanya memiliki tujuan, namun tidak memiliki rencana bagaimana aku akan mendapatkannya. Semuanya aku biarkan mengalir begitu saja. Tapi memiliki tujuan saja tidak cukup. Aku mulai memikirkan aku orang seperti apa, kelemahan, kelebihan, sifat dan sebagainya. Aku juga membangun prinsip yang akan aku gunakan sebagai tempat aku kembali dan ketika aku bimbang dan tidak tahu harus memutuskan bagaimana.
Pertama tentang prinsip. Sesuatu yang kita yakini dan akan menjadi dasar pola pikir. Menentukan bagaimana kita menilai orang lain dan menilai dunia. Jika tidak punya prinsip, akan mudah terpengaruh, plin-plan dan tidak memiliki pegangan. Punya prinsip tapi salah juga sama saja. Justru menjerumuskan.
Kedua, memahami diri sendiri. Diri adalah salah satu penyebab timbulnya masalah dan konflik. Bukan hanya faktor dari luar. Tapi, faktor dari diri sendirilah yang dapat menghancurkan kita. Saya pernah membaca, jika dapat menguasai dan berteman dengan diri sendiri, maka tidak ada hal-hal eksternal yang akan merusak kehidupan kita. Memahami apa yang di inginkan, potensi, kelemahan, prinsip, menghargai dan menerima diri, hingga akhirnya kita memiliki tujuan dan bagaimana cara meraihnya.
Ketiga adalah tujuan. Orang yang tidak memiliki tujuan adalah orang yang sangat rugi. Dalam setiap langkah hidupnya akan selalu diwarnai kebimbanga, lemah, dan tidak ada motivasi. Hingga sampai hayatnya hanya akan menjadi orang biasa saja yang tidak memaksimalkan potensi yang dimiliki. Tujuan bisa menjadi pemicu semangat untuk melangkah. Membuat kita belajar lebih keras, berusaha lebih tekun dan terus mencari kesempatan. Tidak hanya tujuan, tapi juga harus mengerti bagaimana meraih tujuan tersebut. Berdasarkan tujuan, ada lima jenis manusia. Ini akan saya bahas dalam tulisan selanjutnya.

Tiga hal di atas, wajib dimiliki oleh setiap manusia. Agar, tidak mati dalam kehidupan.
" Setiap orang itu berbeda " itulah kalimat klasik yang ampuh untuk pembelaan atau menyelesaikan perbedaan. Pembelaan untuk kritik yang mengajak berubah ke arah yang lebih positif, sehingga orang-orang malas yang menerima dirinya apa adanya dan enggan untuk berusaha, tetap pada pendirian yang tidak produktif bahkan tidak bermanfaat. Saya beri contoh, ada orang yang tidak fokus mengerjakan suatu hal, mudah tersinggung, dan suka terlambat. Tapi ketika seorang teman menyarankan dia untuk lebih fokus dan disiplin agar semua berjalan lancar juga melatih kesabaran menghadapi perbedaan sifat, dia hanya menjawab, " Aku memang seperti ini. Setiap orang berbeda. Tidak ada manusia yang sempurna.". Jika memiliki pola pikir seperti itu, sampai kapan seseorang akan berkembang dan naik ke level kehidupan yang lebih tinggi? Menerima keadaan diri dengan segala kebiasaan dan pola pikir negatif tanpa ada kemauan merubah dan menerima nasehar baik?

Manusia memang tidak sempurna. Itu sangat benar. Kita selalu memiliki kekurangan dan kelemahan. Tapi sebagai muslim kita diwajibkan untuk selalu menjadi lebih baik, setiap hari dan setiap waktu. Perubahan memang sulit, bahkan akan sangat sulit dan tampak tidak mungkin jika sudah menjadi kebiasaan dan keyakinan. Namun tidak ada kebiasaan yang tidak dapat berubah, apa lagi yang negatif dantidak produktif. Itu hanya masalah kemauan dan tekad. Bukan tidak mampu, tapi tidak mau. Itulah yang membuat kita sulit berubah.

Tips membentuk  kebiasan:
  1. Pikirkan kebiasaan yang ingin kita ubah. Apa dampak negatifnya selama ini sehingga kebiasaan itu ingin kamu ubah.
  2. Pikirkan kebiasaan baik untuk mengganti kebiasaan tersebut. Bagaimana cara memulainya. Kalau perlu tuliskan tahap-tahap apa saja yang akan kamu lakukan.
  3. Mulai lakukan kebiasaan baru tersebut setelah kamu pikirkan. Mungkin kakan sulit awalnya.
  4. Ulangi hal sama minimal 3 minggu. Dengan tekun dan sabar. Setelah akal bawah sadar merekan kebiasaan tersebut, maka akan dengan sendirinya tubuh terprogram untuk melakukan kebiasaan tersebut.
Pengulangan membuat hal yang tidak biasa menjadi kebiasaandan bagian dari rutinitas kehidupan kita. Tentu saja itu juga berlaku untuk kebiasaan negatif. Seperti suka menunda. Sekali menunda, dua kali, hingga berkali-kali, maka kamu akan menjadi orang yang suka menunda dan menelantarkanpekerjaan.