Review Film Nyanyian Akar Rumput, Perjuangan Fajar Merah Memahami Sang Ayah

Nyanyian Akar Rumput adalah film dokumentasi berdurasi panjang tapi tidak membosankan. Bagian demi bagian tersambung dengan apik. Berbalut dengan lagu Merah Bercerita.

Kisah-kisah masa lalu, seperti masa kecil Fitri Nganthi Wani dan Fajar Merah muncul di sela-sela cerita dari anggota keluarga dan anggota Merah Bercerita.

Hingga kini, Merah Bercerita dan segenap keluarga Wiji Thukul, terus berjuang. Meski lelah tapi tidak pernah berhenti berharap.

Nyanyian akar Rumput
Poster Film Nyanyian Akar Rumput

Nyanyian Akar Rumput adalah film dokumenter Indonesia. Dibuat pada tahun 2018 dan disutradarai oleh Yuda Kurniawan. Film ini mengambil judul dari salah satu puisi Wiji Thukul yang dibuat di tahun 1988.

Wiji Thukul sendiri adalah seorang sastrawan dan aktivis HAM yang dihilangkan oleh rezim pada tahun 1998. Bersama belasan aktivis yang hilang.

Film ini cocok menjadi media mengenal sejarah perjuangan HAM dan orde baru. Bagi anak muda masa kini. Agar paham bahwa kebebasan saat ini biayanya sangat mahal. Bahkan ada luka yang masih menganga dari keluarga orang yang hilang tak tentu rimba.

Sang sutradara, Yuda Kurnawan dan Fajar bertemu pada tahun 2013  dalam acara Asean Literary Festival di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.

Proses pembuatan film ini cukup panjang dari 2014-2018. Dari setiap bagian film, terlihat kesabaran dan keseriusan Yuda mengikuti kehidupan Fajar Merah dan keluarganya.

Tokoh utama dalam film ini memang adalah Fajar Merah. Fajar yang tidak mengenal sosok ayahnya, sempat kehilangan arah dan tenggelam dalam amarah.

Kakaknya, Fitri, bercerita dalam film tersebut bahwa Fajar yang msaih belia sempat menyakiti dirinya sendiri dengan menyayat tangannya. Juga menuliskan semua pikirannya tentang Wiji Thukul di tembok.

Fajar Merah yang meganggap bahwa tidak ada peran bapak dalam hidupnya justru selalu disangkut-pautkan dengan Wiji. Betapa hebat bapaknya itu.

"Sangat menyakiti, hanya dua tahun bersama tidak ada ingatan," ungkap Fitri dalam film Nyanyian Akar Rumput.

"Bapak tidak punya peranan dalam kehidupan Fajar," lanjut Fitri.

Fitri juga bercerita bahwa Ibunya pun sempat depresi dan tidak bisa fokus megurusi keluarga.

Dalam film ini memang banyak diceritakan bagaimana kesedihan dari anggota keluarga yang ditinggalkan. Hingga sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Tapi di tengah ksedihan dan kecewa itu, mereka masih berharap. Masih bertahan untuk berjuang dan mencari kebenaran.

Merah Bercerita
Lirik Lagu Kebenaran Akan Selalu Hidup Merah Bercerita

Merah Bercerita adalah band yang dibentuk Fajar dengan teman-temannya. Menggunakan alat dan studi sederhana mereka terus berkarya hingga kini.

Band ini mendapatkan support sepenuhnya dari keluarga Fajar. Bahkan anggota bandnya juga merasa, Merah Bercerita dengan kaluarga Fajar Merah adalah keluarga dan rumah kedua.

Ketika terjun di dunia musik, Fajar Merah merasa telah menemukan dunianya. Dari sinilah proses memahami sang Ayah dimulai.

"Menemukan dunia musik, mencari jatidirinya di dunia itu," ungkap Fitri.

"orang yang dia kagumi, mengagumi bapaknya. Akhirnya mencari tahu soal bapaknya. Tidak keberatan lagi menyebut nama Wiji Thukul," lanjut Fitri.

Bersama band Merah Bercerita yang terbentuk tahun 2010 serta dengan dukungan keluarganya, Fajar Merah mulai menbuat lagu dari puisi-puisi sang Ayah.

Dia ingin terus menyuarakan puisi-puisi sang Ayah. Sebagai bahan introspeksi dan untuk dibagikan kepada banyak orang.

"Bahwasanya Wiji Thukul ini seorang penyair yang dihilangkan pemerintah karena dia menulis pisi itu," kata Fajar

"Dia adalah pribadi yang, seorang sevivor yang hebat. Dalam arti, pada waktu sebelum dia menjadi seperti ini dia adalah orang yang tidak suka disangkutpautkan dengan bapak. Merasa terganggu dan membuang waktu disangkutpautkan dengan bapak," kata Fitri.

Sipon, ibu Fajar dan Fitri mengatakan kalau lagu yang dibuat Fajar, meski dari puisi Wiji, tetap ada yang berbeda.

Lagu-lagu yang dibawakan Fajar ada segi romantisnya, bukan hanya menggambarkan perlawanan. Di dalm film juga ada bagian Merah Bercerita akhirnya membuat album untuk lagu-lagu mereka.

Menonton film ini sungguh menguras emosi, tapi hasilnya bukan membenci. Justru harapan baru untuk keadilan dan semangat untuk ikut serta menceritakan.

Kisah-kisah orang yang berjuang di kala 98 itu. Semoga segera ada kejelasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar