Review Film Imperfect: Semua Orang Bisa Merasa Insecure
Film ini diawali dengan
Rara kecil dan berbadan gemuk, kulitnya hitam dan rambut keriting. Jauh
dari label cantik masa kini. Benar-benar berbanding terbalik. Tapi Rara punya
Ayah yang selalu mendukung dan menerima dia. Kurasa inilah yang membuat Rara
tetap bisa tumbuh menjadi gadis yang kuat dan cuek dengan paras yang dibilang ‘tidak
cantik’. Berkat dukungan dan ajaran hidup dari sang Ayah. Rara tetap bertahan
dengan sikap ibunya yang ingin dia cantik seperti adiknya, Lulu.
Masalah pertama yang dihadirkan dalam film ini adalah
kematian sang Ayah. Rara dan keluarganya pindah rumah dan tanpa sosok ayah,
Rara harus belajar untuk menjadi lebih kuat dan mandir
Rara yang sudah dewasa bekerja di sebuah perusahaan kosmetik
bagian RnD. Di perusahaan Rara tetap bisa menjalankan pekerjaannya dengan
senang bersama sahabatnya Fey. Setidaknya dia masih bisa bertahan dengan cara
orang-orang menilai penampilan fisiknya.
Tapi masalah kedua datang, Rara harus bersaing dengan rekan
kerjanya yang cantik. Perusahaan tidak bisa menaikkan jabatan Rara karena
penampilannya yang tidak cantik. Tidak bisa merepresentasikan perusahaan
kosmetik yang harusnya karyawannya juga berpenampilan oke.
Kilmaks maslaah dimulai ketika Rara berusaha keras mengubah
penampilannya.
Film Imperfect tidak hanya menunjukkan masalah Rara sebagai
tokoh centre. Mengikuti bagian demi bagian dalam film ini, penonton diajak
untuk melihat realita yang sederhana tapi sering terabaikan. Rasa insecure,
minder, merasa kurang itu ada pada setiap orang. Rara yang ingin cantik,
adiknya Lulu yang meski cantik tapi insecure sama komentar netizen, Boy William
yang insecure dengan jumlah follower, bos Rara yang merasa tidak dipercaya
dengan ibunya, juga Dika. Bahkan peran berapa komika menunjukkan masing-masing
orang punya kekurangan.
Kalau dilihat apa kurangnya, semua manusia punya daftar
panjang kekurangan diri.
Puncak permasalahan ketika Rara ingin berubah adalah
hubungan baiknya dengan Dika dan keluarganya justru berantakan. Fey bilang sama
Rara, ketika kamu mati-matian mengejar apa yang selama ini kamu inginkan, kamu
juga bisa kehilangan apa yang udah kamu punya. Ini terjadi pada Rara.
Sebelumnya Rara bahagia dengan kehidupannya. Punya pacar
Dika yang sayang sama dia, calon ibu mertua yang baik, dan anak-anak jalanan
yang juga dekat dengan Rara. Meski secara fisik Rara dianggap punya kekurangan,
tapi Rara adalah sosok yang barhati baik. Itu kenapa Dika sayang banget sama
Rara.
Film dengan tema gadis buruk rupa yang ingin cantik udah
banyak lah ya. Kalian juga bisa menebak alur ceritanya. Tapi Film Imperfect ini
bisa membuat penoton tidak bosan. Sisipan komedi yang segar dan porsinya pas,
bikin penonton tertawa terbahak-bahak. Emosi kalian akan dibuat berubah-ubah
dengan irama yang pas. Dari sedih tertawa, marah, tertawa hingga lega dan
bahagia.
Selain kisah gadis buruk rupa, aku suka dengan selipan
adegan rapat perusahaan. Saat bos Rara yang sudah putus asa punya ide untuk
memanfaatkan rasa insecure setiap wanita. Memanfaatkan keinginan untuk cantik,
lebih percaya diri, lebih disukai dan lainnya. Rasa kurang karena penampilan.
Lalu menciptakan kosmetik yang seakan-akan menjadi dewa penolong. De-mi
Pen-ju-a-lan.
Notice bagian ini. Menjadikanmu obyek marketing dear. Biar
beli produk, meski mahal tapi bisa bikin cantik. Biar mahal tapi bisa bikin
langsing. Bayangkan, kalau sumber kebahagiaan adalah semata kecantikan, terus
kalau tua mau apa?
Kalau nonton film ini bisa jadi kamu juga mbatin:
“Ya kali kalau aku punya pacar kayak Dika bahagia hidupku.
Masalahnya aku gendut dan jelek. Aku jadi gak menarik!"
Oke, hold on. Ambil nafas sejenak dan rileks..
Pertama, percayalah, Tuhan tidak menciptakanmu iseng biar
bisa diledekin sama orang lain. Kamu mau meratap dan hidup terkurung penjara
label kecantikan atau kamu mau jadi wanita kuat dengan menebar manfaat. Itu
pilihan loh. Gak bisa kayak bikin avatar, pilih badan langsing, kulit putih
rambut iklan sampho.
Tapi kamu bisa dan berhak memilih untuk hidup bahagia dan
percaya diri.
Kalau kamu habis nonton film ini gak bisa mengubah insecure
jadi bersyukur, nonton lagi deh. Bagaimana kehidupan setiap tokohnya. Coba
lihat santuynya Neti dan komika-komika lainnya. Pada akhirnya, mereka bisa kok
jadi cantik, sukses dan bahagia. Tanpa mengubah penampilan. Tapi mindset.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar