Maleficent: Mistress of Evil Justru Refleksi Dari Keserakahan Manusia
Maleficent, tidak hanya sekadar dongeng, tapi juga
memberikan pesan moral betapa manusia itu bisa menjadi devil atau setan. Ratu
Ingrith menjadi contoh nyata bahwa manusia bisa lebih kejam dan serakah. Dia
rela mencelakai Raja yang menolongnya dan membunuh bangsa peri untuk menguasai
Moors. Kalau mau adu jahat, bukankah dia jadi lebih jahat daripada Maleficent
sendiri? Sosok manusia yang bisa lebih jahat dari devil itu sendiri.
Menonton Maleficent: Mistress of Evil, justru membuatku
memikirkan tentang sisi kelam dari manusia. Egois, tamak, kejam, seenaknya
sendiri, merasa paling benar dan manipulative.
Kehidupan di Moors berjalan dengan damai dan menyenangkan. Terlebih
lagi ada Aurora sebagai Ratu yang adil dan Maleficent yang sangat kuat. Tidak
ada yang berani menginjakkan kaki dan mengusik kehidupan di Moors. Alam di
Moors digambarkan sangat indah dan subur. Tentu saja ini juga berkat makhluk
penghuni Moors yang selalu menjaga keseimbangan alam dengan baik.
Di sisi lain ada kerajaan-kerajaan manusia yang takut pada
Moors. Tipikal manusia-manusia yang takut pada apapun yang tidak mereka
ketahui. Hanya asumsi bahwa makhluk Moors adalah bentuk kehidupan yang tidak
biasa. Kemudian yang tidak biasa itu mendapat label jahat atau berbahaya. Tanpa
mau lebih memahami dan mengerti.
Begitupula dengan Maleficent yang menjadi jahat dan dingin.
Bukankah dia dulunya adalah makhluk yang baik sebelum dikhianati pada film yang
pertama? Daripada Joker, justru Maleficent ini yang “Orang jahat lahir dari
orang baik yang tersakiti”. Meski begitu, orang baik tetaplah orang baik. Pada
akhirnya Maleficent tetaplah berlaku baik dan adil. Eh, dia bukan orang deng.
Selain Maleficent, film kedua ini menjukkan masih ada bangsa
Fey yang tersisa di dunia. Daripada digambarkan sebagai makhluk yang berkuasa
dan kejam, justru kelompk terakhir dari bangsa Fey ini hidup bersembunyi. Mereka
bertahan agar tidak dibunuh oleh manusia. Padahal mereka gak jahat aslinya.
Cuma ya gitu, manusia dengan ketakutannya, menganggap yang berbeda itu jahat
dan layak dimusnahkan.
Kamu yang lelah dengan kejahatan manusia, tenang, gak semua
manusia begitu kok. Masih ada Raja dan Pangeran Philip yang punya sifat baik.
Mereka percaya bahwa kehidupan damai bisa terjadi antara bangsa manusia dan
makhluk Moors.
Layaknya dongeng pada umumnya, kebaikan selalu akan menang.
Kehidupan yang bahagia antara dua bangsa akhirnya terwujud. Kisah cinta Aurora
dan Pangeran Philip berakhir bahagia. Semua bahagia di akhir film. Termasuk
dengan Maleficent sendiri.
Selain terpukau dengan beragam bentuk makhluk Moors yang
digambarkan dengan sangat cantik, aku suka banget tokoh Maleficent. Sosok ini
menjadi begitu nyata dan hidup diperankan oleh Angeline Jolie. Ekspresi,
tingkah laku, gerak tubuh, semuanya begitu kuat dan memikat. Salut banget sama
mbak Angelina yang totalitas dan cocok banget jadi Maleficent.
Salah satu film yang pengen kutonton lagi dan lagi.
Menikmati cerita dan animasi yang cantik menggemaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar