Tips Mengatasi Masalah yang Tak Kunjung Usai
Sudah mencoba damai.. tapi sedih lagi
Seorang kawan dua bulan lalu bertanya padaku, “Bagaimana ya
melepas masa lalu yang kelam?”
Ternyata dia punya masalah yang beruntun dan itu berat.
Masalah demi masalah bertubi-tubi sempat membuatnya semakin terpuruk dan hilang
arah.
Sekarang dia jauh lebih baik, tapi masih memendam rasa
sakit.
Lalu beberapa waktu lalu kawan lain bertanya, “Kenapa sih
aku sedih lagi? Down lagi? Begini lagi?” Padahal sudah berusaha damai dan
beberapa ini berhasil damai.
Hmmm… rumit ya.. mungkin sekarang kamu juga punya masalah
yang gak kelar-kelar, bikin capek, atau memendam perasaan negatif. Kecewa,
marah, sedih, takut dan sebagainya.
Aku sendiri tidak pernah lepas dari masalah kok. Siapa sih
yang gak punya masalah kan ya?
Mari kita membahas beberapa pertanyaan yang sering muncul.
1. Kapan semua ini akan berakhir?
Hanya Tuhan yang tahu. (Ngeselin ya? hehe). Sulit untuk
memprediksi kapan masalah akan selesai. Apalagi masalah besar yang kompleks nan
rumit. Broken home, kisah cinta yang ditentang orang tua, terlilit hutang
karena bangkrut dan sebagainya.
Masalah adalah ujian. Ujian apa yang akan kita terima hak
prerogatif Tuhan. Beliau yang tahu ujian apa yang cocok. Toh dikasihnya juga
sesuai kapasitas kok. Tuhan yang Maha Tahu dan Maha Baik tidak akan iseng
memberikan masalah hanya untuk menyusahkan hambanya.
Kalau lagi capek, mengeluh “Kenapa sih begini?” “Kapan sih
selesainya?” “Apa sih maksudnya??” Ya tak apa.. manusia. Istirahat dulu..
Terus ganti fokus, daripada mikir kayak pertanyaan di atas mending mikir aja pelajaran apa yang dapat dipetik,
hikmahnya apa dari moment ini. Karena
ujian ada agar kita bisa menemukan jawaban mengambil hikmah dan lulus.
Kalau dirasa oleh Tuhan,, oh… dia sudah banyak belajar. Bisa
saja besok tiba-tiba selesai. Gak Cuma sama dosen, sama Tuhan juga rajin
bimbingan biar sampai pada bab kesimpulan.
Terus ganti lagi… hehe…
2. Bagaimana caranya melepaskan?
Iya.. sabar dan ikhlas itu belajarnya seumur hidup. Banyak
levelnya… semakin banyak lulus ujian levelnya juga naik.
Sebagai manusia, ego menginginkan banyak hal. Aku pun
begitu. Banyak maunya,, banyak yang mau digenggam. Padahal Cuma punya dua
tangan.
Dari awal kita juga harus sadar, bahwa diri ini tidak punya
apa-apa. Jadi juga tidak perlu mengikat materi sebagai hak milik. Semakin
terikat semakin susah melepaskan.
Mudahkan yang begitu? Aww.. syusaaaaah sekaleeeeee…… hehe..
Sabar… berusaha terus.
3. Kenapa dia tidak begitu? Kenapa dia tidak paham? Tidak berubah?
Karena dia adalah jiwa lain yang tidak mungkin kamu tentukan
jalannya dan kontrol perbuatannya. Setiap orang ada proses yang harus ia
jalani, kamu juga.
Yang bisa kamu kendalikan adalah prosesmu sendiri. Ya sudah…
fokuslah untuk menguatkan diri sendiri. Hingga kalau sudah kuat kamu bisa
membantu orang lain. Tentu saja itu juga atas ijinNya, melaluimu dia berubah,
dia paham, dia lebih baik.
Sekarang gak usah maksa-maksa,, nanti sakit sendiri.. gak
enak. hehe
4. Aku ini payah ya?
Kalau kamu tidak menghargai dirimu sendiri, lalu siapa lagi?
Kasihan loh dirimu. Udah berjuang, berdarah-darah, eh dibilang payah.
Dimaafkan, bilang terimakasih sudah menjalani semua hingga
saat ini. Diajak jalan-jalan kek, dibelikan es krim, makan enak atau apalah
yang dia suka.
Biar lebih kuat, biar besok semangat lagi.
Udah… gitu dulu aja biar gak berat..
Aku sempat bingung sama judulnya, mau bikin yang serius tapi
gak ramah SEO, bikin judul receh kok malu sendiri,, ya udah lah ya.. semoga
bermanfaat. hahahaha….
see you….
Hidup yang kaukeluhkan, kadang yang diimpikan org lain. Biarlah waktu menyelesaikan masalahmu. Iya gak sihh....
BalasHapusiya mbak... benar sekaliiiii hehehe...
BalasHapus