Rahasia Kelezatan Sate Ratu yang Sukses Memuaskan Wisatawan Mancanegara
Sesuai dengan
namanya “Sate Ratu”, tampil elegan dan cantik ketika disajikan. Dibakar dengan
teknik khusus agar tidak langsung bersentuhan dengan arang, membuat hasil
bakaran Sate Ratu terlihat bersih dan menggoda.
Disambut dengan
sangat ramah oleh pemilik kedai sekaligus penemu ramuan bumbu sate atu, Pak
Budi, kami rombongan blogger Jogja siap untuk menikmati kelezatan Sate Ratu.
Sembari menunggu, kami berbincang santai dengan Pak Budi. Beliu berkisah
mengenai perjalanan karir hingga akhirnya terjun ke dunia Wirausaha.
Berawal dari nekat,
begitulah kisah Sate Ratu dimulai. Saat itu Pak Budi adalah pekerja kantoran
dengan gaji yang lebih dari cukup. Keinginan untuk berkarya sendiri membuat Pak
Budi membulatkan tekat untuk memulai bisnis sendiri. Tentu saja bukan tanpa
persiapan. Beliau berkata bahwa kesuksesan bisnis bukan sesuatu yang instan. “Harus
bisa puasa dulu di awal bisnis”. Waktu itu beliau mengutarakan keinginannya
kepada istri dan mendapatkan support. Menggunakan tabungan untuk memulai
bisnis.
Angkringan Ratu
adalah bisnis pertama yang beliau jalankan. “Tahun pertama masih sepi,” ungkap
beliau. Sabar dan tangguh wajib menjadi mental pebisnis. Tidak puas dengan
model angkringan Pak Budi mengembangkan usahanya menjadi tempat makan dengan
menu andalan Sate. Menu sate ini awalnya adalah menu paling laris di angkringan
ratu. Memilih untuk menekuni menu spesifik Pak Budi terus mencari formula bumbu
terbaik untuk Sate Ratu, hingga lahir Sate Ratu dengan bumbu merahnya yang
terkenal disukai pula oleh turis mancanegara.
Bumbu merah ini
adalah perpaduan racikan antara bumbu sate Rembiga khas Lombok dengan bumbu
Banjarmasin. Tahun 2018 Sate Ratu sukses menjadi salah satu menu di perhelatan
Food Start Up Bekraf. Saat ini sate ratu telah memanjakan lidah turis
mancanegara, lebih dari 70 negara. Apa yang membuat Sate Ratu begitu spesial?
Selain tampilannya
yang bersih dan elegan, rasa khas bumbu merah yang tersaji saat panas sungguh
nikmat di lidah. Seakan daging sate dan bumbunya lumer di mulut. Sate Ratu
bumbu merah sedikit pedas, cocok untuk kamu yang suka makanan berbumbu. Pak
Budi selalu mengingatkan, “Sate Ratu enak dimakan ditempat.” Benar saja, ketika
membandingkan sate yang sudah dingin dan yang masih panas, rasanya sungguh
berbeda. Yang panas lebih endes ulala. Bumbu yang sedikit pedas, lemak sate
yang lumer di mulut, daging yang dibakar dengan sempurna menjadi paduan yang
luar biasa. Pokoknya harus coba makan ditepat pas lagi panas-panasnya.
Selain Sate Ratu
juga ada Lilit Basah. Lilit Basah ala Sate Ratu ini juga tidak ada duanya. Sate
Lilit berbentuk kotak dengan kuah manis dan irisan acar. Sedap dan segar
sekaligus ketika disantap. Kamu yang tidak suka pedas sama sekali patut memesan
menu ini. Daging Lilit basah yang lembut dengan bumbu manis dimakan bersama
acar yang segar, benar-benar mantap.
Ada menu baru juga
di Sate Ratu, Sate Kulit. Sekilas susah dibedakan dengan Sate Ratu Bumbu Merah.
Sate Kulit ini salah satu yang menjadi favorit. Kulit yang tebal rasanya juicy
ketika dikunyah. Ditambah dengan nasi akan semakin mantap.
Kiri : Sate Kulit, Kanan : Sate Merah |
Kalau kamu pengen
coba bikin sate ala Sate Ratu di rumah bisa beli Bumbu Merah untuk dibawa
pulang. Bumbu Merah instan ini juga bisa digunakan sebagai bumbu serbaguna
untuk aneka masakan.
Gimana? Tertarik
untuk mencoba? Langsung datang ke gerai Sate Ratu di Jogja Paradise Foodcourt Jalan Magelang No.KM. 6, Kutu Tegal, Sinduadi,
Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar