Paduan Buku Buya Hamka dan Lantunan Sujiwo Tedjo
Day 10
5 Rekomendasi Buku/Film/Musik
#BPN30DayChallenge2018
Aku jarang nonton film, lebih suka film dokumenter, jadi aku
rekomendasikan buku dan musik saja ya. Dua hal yang gak bisa lepas dari
kehidupan sehari-hari.
Quotefancy |
Mulai dari buku
Salah satu seri yang paling berkesan bagiku adalah bukunya
Buya Hamka, seri Mutiara Falsafah Buya Hamka. Bisa dibilang sejak seri pertama
Falsafah Hidup, aku auto menjadi fans Buya Hamka dan memburu koleksi buku
Beliau atau tentang Buya Hamka yang ditulis oleh anaknya atau orang lain.
Pokoknya ada kata Buya Hamka wes pengen beli aja. Seri Mutiara Falsafah Buya
Hamka ada empat buku. Kenapa aku suka? Karena buku ini mengajak berfikir, logis
dan memberikan tuntunan untuk menjalani hidup dengan bahasa atau ulasan yang
mudah dimengerti. Poin pentingnya adalah uraian dari Buya Hamka tak hanya
islami tapi juga mudah dimengerti. Sebelum membaca karya Buya Hamka yang aku
baca adalah buku filsafat Barat atau buku-buku motivasi ala pemikiran Barat.
Tentang manusia, kepribadian, hidup.. kan kadang rumit juga. Nha.. yang empat
seri ini semua mudah dipahami. Merasuk tidak hanya ke otak tapi juga ke hati
deh.
Apa saja Bukunya??
1.
Falsafah Hidup
Aku belajar untuk lebih tenang dan jernih untuk menjalani
kehidupan. Juga memahami apa saja yang ada di dalam kehidupan. Bagaimana fungsi
akal, bagaimana hubungan dengan Tuhan dan Manusia serta bagaimana menjadi
manusia sewajarnya.
2.
Tasawuf Modern
Kalau kamu baru mengenal apa itu tasawuf atau takut setelah
belajar malah menyimpang, baca saja buku ini. InsyaAllah bahasannya gak
njelimet. hehe…
3.
Lembaga Hidup
Isinya adalah beragam kewajiban kita dalam kehidupan. Mulai
dari kewajiban kepada Tuhan, manusia, hingga alam semesta.
4.
Lembaga Budi
Isinya.. ya tentang bagaimana kita ini, manusia berbeda
dengan binatang dan tumbuhan. Kita diciptakan lebih sempurna, harusnya
akhlaknya juga lebih sempurna.
Kutipan Buku:
Kelebihan dan perbedaan
manusia dari jenis makhluk yang lain, ialah manusia bilamana bergerak, maka
gerak dan geriknya itu timbul dari dalam, bukan datang dari luar. Segala usaha,
pekerjaan, langkah yang dilangkahkan, semuanya itu timbul dari suatu maksud
yang tertentu dan datang dari suatu perasaan yang paling tinggi, yang mempunyai
kekuasaan penuh dalam dirinya. Tidak demikian dengan binatang. Gerak gerik
binatang hanya tunduk kepada gharizah (instinct) semata-mata, tidak disertai
oleh pertimbangan.
Musik
Salah satu yang sering aku dengarkan adalah lagu-lagunya
Sujiwo Tedjo. Semua bermakna dan penuh arti. Enak didengarkan pula. Paling suka
itu Ingsun dan Sugih Tanpo Bondo. Kalau diulas bisa jadi satu artikel sendiri.
Dua lagu itu, bagiku adalah tuntunan laku hidup. Bukan hanya hubungan dengan
Sang Maha Pencipta, tapi yang sering lupa adalah hubungan antar manusia.
Bagaimana cara saling menghargai dan toleransi.
Baca bukunya sambil dnegerin lagunya..
Nyess..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar