Proses Pengolahan Teh Hijau dan Oolong
Meskipun bayak orang yang sudah mengenal macam-macam teh namun belum tentu semua memahami bagaimana proses pembuatan teh. Teh berasal dari sumber yang sama, dipetik dari pohon teh tertentu. Lalu bagaimana bisa teh memiliki nama yang berbeda? Hal tersebut karena proses pengolahan yang memang berbeda. Bagaimana teh hitam diproses dapat dilihat di postingan Proses Pembuatan Teh Hitam. Kali ini akan dibahas secara singkat proses pembuatan teh hijau dan oolong.
Proses pengolahan teh
hijau
Teh hijau adalah teh
dengan manfaat kesehatan yang sangat baik, karena katekin yang merupakan
komponen bioaktif, selama pengolahan teh hijau dipertahankan jumlahnya dengan
cara menginaktivasi enzim polifenol oksidasi baik melalui proses pelayuan
maupun pemanasan. Pada proses pengolahan lainnya, katekin dioksidasi menjadi
senyawa orthoquinon, bisflavanol, tehaflavin, dan teharubigin yang kemampuannya
tidak sehebat katekin. Pengolahan teh hijau Indonesia menganut serangkaian
proses fisik dan mekanis tanpa atau sedikit mengalami proses oksimatis terhadap
daun teh melalui sistem panning. Tahapan pengolahannya terdiri atas pelayuan,
penggulungan, pengeringan, sortasi dan grading serta pengemasan.
Pelayuan
Berbeda dengan proses
pengolahan teh hitam, pelayuan disini bertujuan menginaktifasi enzim polyphenol
oksidase untuk menghindari terjadinya proses oksimatis. Akibat proses ini daun
menjadi lentur dan mudah digulung. Pelayuan dilakukan dengan cara mengalirkan
sejumlah daun teh kedalam mesin pelayuan Rotary
Panner dalam keadaan panas (80-100°C) selama 2-4 menit secara kontinyu.
Penilaian tingkat layu daun pada pengolahan teh hijau dinyatakan sebagai persentase
layu, yaitu perbandingan daun pucuk layu terhadap daun basah yang dinyatakan
dalam persen. Persentase layu yang ideal untuk proses pengolahan teh hijau
adalah 60-70%. Tingkat layu yang baik ditandai dengan daun layu yang berwarna
hijau cerah, lemas dan lembut serta mengeluarkan bau yang khas.
Penggulungan
Pada proses pengolahan teh
hijau, penggulungan merupakan tahapan pengolahan yang bertujuan untuk membentuk
mutu secara fisik. Selama proses penggulungan daun teh akan dibentuk menjadi
gulungan kecil dan terjadi pemotongan. Proses ini dilakukan seger setelah daun
layu keluar dari mesin pelayuan. Mesin penggulung yang biasa digunakan adalah Open Top Roller 26 tipe single action
selama 15-17 menit.
Pengeringan
Pengeringan bertujuan
untuk mereduksi kandungan air dalam daun hingga 3-4%. Untuk mencapai kadar air
yang demikian rendahnya, pengeringan umumnya dilakukan dalam dua tahap.
Pengeringan pertama bertujuan mereduksi kandungan air dan memekatkan cairan sel
yang menempel pada permukaan daun. Hasil pengeringan pertama masih setengah
kering dengan tingkat kekeringan (kering dibagi basah) sekira 30-35%. Mesin
yang digunakan pada proses pengeringan pertama ini adalah ECP dengan suhu masuk
130-135°C dan suhu keluar 50-55°C dengan lama pengeringan sekira 25 menit.
Disamping memperbaiki bentuk gulungan, pengeringan kedua bertujuan untuk
mengeringan teh sampai kadar airnya menyentuh angka 3-4%. Mesin yang digunakan
dalam proses ini biasanya berupa Rotary Dryer tipe repeat roll. Lama
pengeringan berkisar antara 80-90 menit pada suhu dibawah 70°C.
Sortasi dan grading
Seperti halnya pada proses
pengolahan teh hitam, proses ini bertujuan untuk memisahkan, memurnikan dan
membentuk jenis mutu agar teh dapat diterima baik dipasaran lokal maupun
ekspor. Metode pembuatan teh hijau lebih sederhana daripada teh hitam.
Proses Pengolahan Teh
Oolong
Posisi teh oolong berada
diantara teh hijau dan teh hitam sehingga teh ini lazim disebut sebagai teh
semi oksimatis. Teh jenis ini dilakukan oksimatis secara cepat sebelum dan
sesudah penggulungan. Tahap pertama proses pengolahan teh ini adalah pelayuan
dengan sinar matahari selama 90 menit. Selanjutnya dilakukan dengan pelayuan
dan pengayakan dalam ruangan selama 4-8 jam. Pengeringan pertama dilakukan
dengan panning system untuk menginaktivasi enzim. Kemudian di gulung selama
5-12 menit, dipotong dan kembali dikeringkan sampai diperoleh kadar air sekitar
3-5%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar