Menyerah Game Over Lalu Belajar Dari Sedikit Pengalaman
Ceritanya satu minggu yang lalu aku daftar kerja part time di Ayam Geprek Mbok Moro sebagai freelance Marketing. Aku tahu, bagian marketing adalah pekerjaan yang tdak telalu cocok bagiku berdasar pengalaman. Selama ini marketing anggrek-anggreku dipegang orang lain. Tapi beneran, niatku untuk belajar, agar aku bisa memperbesar bisnisku sendiri. Masak mau mencoba berbisnis tapi tidak paham marketing, begitulah yang aku pikirkan. So,,, mendaftarlah aku di Ayam Geprek Mbok Moro.
Sore aku mengirim CV lewat email dari Klaten, malamnya langsung dapat sms wawancara keesokan harinya. Padahal posisiku sudah di rumah Ngawi, baru saja sampai. Langsung deh, paginya perjalanan Ngawi-Bantul menggandalkan Goole Map dan Street View. Tapi tetap saja,, adegan tersesat tidak ketinggalan. Di tempat ini.. aku menemukan banyak hal menarik.. mulai dari proses wawancara, iklim kerja dan dasar perusahaan.
Aku menghadapi wawancara yang tidak biasa. Bukan sekadar pertanyaan, tapi game. Ya.. sejak awal aku diajak main game dengan salah satu aturan pentingnya adalah happy. Jika gak Happy,, silahkan keluar... Aku berharap semua akan berjalan dengan happy dan aku dapat menikmati setiap gamenya.
Pada pertemuan wawancara terakhir, aku diberikan banyak nasehat tentang pekerjaan dan ibadah, tentang rejeki yang berkah dan tentang mimpi untuk negeri. Luar biasa... beberapa menit yang membuatku semakin yakin, bahwa bekerja tidak dapat dijadikan alasan untuk lalai beribadah justru sebaliknya bekerja juga ladang dakwah. Perusahaan ini menerapkan konsep islami dan menghidupkan kebiasaan-kebiasaan baik. Aku jadi ingat, perusahaan sebelumnya tempat aku bekerja. PT Insan Madani. Tempat yang nyaman dengan banyak orang baik, di sana ada kebiasaan sholat tepat waktu dan berjamaah. Aku senang sekali, setidaknya meskipun sebentar aku bekerja di PT Insan Madani aku punya kebiasaan sholat Zuhur dan Ashar tepat waktu. Nha,, tempat bekerja dengan iklim bekerjanya islami itu menyenangkan. Yah.. meskipun belum banyak juga yang seperti ini, berbahagialah jika kamu mendapatkan tempat kerja yang kondusif untuk beribadah dan bekerja.
Jangan ikut-ikutan mengamini kalimat "I Hate Monday" plis banget ya..
Bekerja adalah ibadah,, bayangkan 8 jam atau bahkan lebih yang seharusnya dihitung ibadah bisa berkurang atau lenyap pahalanya. Bekerja bukan hanya, sekali lagi bukan h a n y a demi uang tapi bekerja untuk kebaikan sesama, untuk bermanfaat dan untuk keluarga. Rejeki yang berkah itu manis..
Banyak waktu yang kita habiskan untuk belajar dan bekerja, keduanya ibadah,, luar biasa,, jadi kalau hidup dibagi jadi belajar, bekerja, ibadah, semua dihitung jadi ibadah,, belajar biar pinter ibadah.. bekerja cari uang ibadah,, ibadah ya ibadah,, (apa sih,,) ya wes pokoknya semua jadinya ibadah,,
Jangan ikut-ikutan mengamini kalimat "I Hate Monday" plis banget ya..
Bekerja adalah ibadah,, bayangkan 8 jam atau bahkan lebih yang seharusnya dihitung ibadah bisa berkurang atau lenyap pahalanya. Bekerja bukan hanya, sekali lagi bukan h a n y a demi uang tapi bekerja untuk kebaikan sesama, untuk bermanfaat dan untuk keluarga. Rejeki yang berkah itu manis..
Banyak waktu yang kita habiskan untuk belajar dan bekerja, keduanya ibadah,, luar biasa,, jadi kalau hidup dibagi jadi belajar, bekerja, ibadah, semua dihitung jadi ibadah,, belajar biar pinter ibadah.. bekerja cari uang ibadah,, ibadah ya ibadah,, (apa sih,,) ya wes pokoknya semua jadinya ibadah,,
Balik lagi ke tugas marketing nih,, setelah training dua hari mengenai seluk beluk dan strategi marketing, aku main game selama satu minggu. Mewujudkan target yang aku tentukan sendiri dengan cara yang harus aku pikirkan sendiri. Hasilnya.... jreng jreng.. aku menyerah setelah dua hari. Gak happy... fase yang sulit aku jalani.. merasa tidak cocok. Pada dasarnya pekerjaannya adalah mencari orderan ke instasi, perhotelan, sekolah, event dan lain sebagainya. Dan aku tidak nyaman dengan pekerjaan yang harus berkeliling setiap hari lalu berbicara dengan manis kepada orang asing untuk menawarkan produk. Benar-benar membuatku lelah dan stress. Finally,, dua hari game over.. aku menyerah..gak greget sama sekali. Aku menemui pemiliknya, beliau orangnya baik, dan mengatakan dengan jujur alasan kenapa aku berhenti bermain. Beliau menanggapi dengan baik. Sebenarnya aku suka konsep perusahaannya, tapi apalah daya aku tidak sanggup menjalankan pekerjaannya.. harus aku kibarkan bendera putih di hadapan kamera.
Pulang dari rumah produksinya, aku jadi lebih peka sama pedagang dan orang-orang yang pekerjaannya menawarkan produk langsung. Aku lihat ada bapak-bapak jual sapu dengan berjalan kaki, ada juga yang menggunakan gerobak. Ada ibu-ibu atau nenek-nenek yang menjual makanan atau perabot rumah tangga. Mereka berjalan seharian. Luar biasa.. kebayang capeknya ditengah panas dan hujan. Trus liat mas atau mbak yang bagi-bagi sample/flayer, kebayang juga usaha gigih mereka menarik pelanggan. Aku mah apa..
Selain sedikit pengalaman di bidang marketing dan outlet makanan, aku juga mendapat teman baru.. again,, orang-orang yang baik,,
Mampir ya ke outlet Ayam Geprek Mbok Moro.. di Pugeran atau dekat Mirota Kampus yang daerah UGM.. Dijamin,, enak.. ada original (yang bisa minta cabe berapa aja) ada yang pakai saus.. saus cabai hijau, BBQ dan yang paling aku suka,, ayam geprek saus rendang,, yummy...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar