CPNS Part Four Wawancara
Spesial untuk tes wawancara adalah setelan jas dan celana kain baru ditambah sepasang sepatu hitam formal baru, hunting diskon bersama Dian Aditama, temen kos yang senantiasa memberikan bantuan transportasi dan sekarang sudah menjadi salah satu bagian dari keluarga PT Paragon. Selamat ya Dian..
Persiapan sebelum wawancara adalah belajar soal LIPI dan Kebun Raya Bogor, membuat pertanyaan dan jawaban apa yang kira-kira ditanyakan ketika wawancara, dan berlatih biar bicaranya lancar dan latihan tersenyum manis semanis madu kepada pewawancara biar kesengsem. Tapi gak keterusan cuma senyam-senyum doank ya,, nanti malah aneh. Senyumnya gak usah lebay.. bisa dilatih sendiri sambil ngaca.
Sambil menunggu sesi wawancara siang, aku dan teman setia perjalanan Tyas Utami yang selalu berbaik hati memberikanku kesempatan memilih tempat duduk dan aku selalu memilih disamping jendela. Terimakasih ya Tyas.. you are so kind.. bener dah.. kami menunggu di Masjid LIPI dengan memakai setelan paling rapi seumur hidupku, kata Tyas mirip pegawai Bank. Waktu sampai LIPI gak banyak juga sih yang dandan rapi pakai pakain formal plus sedikt make up, banyak yang biasa aja. Waktu masuk Masjid trus kita duduk, gak sengaja denger percakapan mbak-mbak yang lagi ngobrol disebelah kita. Mereka berbicara tentang pakaian dan secara tidak langsung aku merasa cara berpakaianku menjadi topik pembicaraan. Intinya mereka bilang "Gak usah terlalu formal lah ya.." yang lain menimpali "iya.. biasa aja". Reaksi pertamaku adalah menjadi kurang PD, merasa terlalu formal dan sedikiiit jadi malu. Lalu aku diam-diam memperhatikan mereka, lalu menghibur diri dengan berkata, "Penampilan itu sangat penting dan ini adalah penampilan terbaikku untuk menunjukkan bahwa aku siap bekerja dan menjadi peneliti profesional. Abaikan pendapat negatif, biarkan saja mereka." Yess,, PDnya udah balik lagi. Berdoa dan berjalan matab menuju ruang wawancara.
Tersenyum ramah tidak berlebihan dan menjabat tangan pewawancara, itu yang aku lakukan pertama kali. Ada tiga pewawancara, satu bertanya tentang pengetahuanku tentang LIPI, Kebun Raya, dan kemampuan yang harus dimiliki seorang peneliti. Satu bertanya tentang kesiapan kerja, pengaturan waktu serta prioritas antara pekerjaan dan keluarga dan bagaimana menyelesaikan masalah pekerjaan. Terakhir full bahasa Inggris adalah pertanyaan tentang pribadi, rencana kedepan, dan pengalaman. Aku jawab dengan bahasa inggris yang masih belepotan. Menyedihkan..
Sesi wawancara selesai... dan menghitung hari menunggu pengumuman...
Persiapan sebelum wawancara adalah belajar soal LIPI dan Kebun Raya Bogor, membuat pertanyaan dan jawaban apa yang kira-kira ditanyakan ketika wawancara, dan berlatih biar bicaranya lancar dan latihan tersenyum manis semanis madu kepada pewawancara biar kesengsem. Tapi gak keterusan cuma senyam-senyum doank ya,, nanti malah aneh. Senyumnya gak usah lebay.. bisa dilatih sendiri sambil ngaca.
Sambil menunggu sesi wawancara siang, aku dan teman setia perjalanan Tyas Utami yang selalu berbaik hati memberikanku kesempatan memilih tempat duduk dan aku selalu memilih disamping jendela. Terimakasih ya Tyas.. you are so kind.. bener dah.. kami menunggu di Masjid LIPI dengan memakai setelan paling rapi seumur hidupku, kata Tyas mirip pegawai Bank. Waktu sampai LIPI gak banyak juga sih yang dandan rapi pakai pakain formal plus sedikt make up, banyak yang biasa aja. Waktu masuk Masjid trus kita duduk, gak sengaja denger percakapan mbak-mbak yang lagi ngobrol disebelah kita. Mereka berbicara tentang pakaian dan secara tidak langsung aku merasa cara berpakaianku menjadi topik pembicaraan. Intinya mereka bilang "Gak usah terlalu formal lah ya.." yang lain menimpali "iya.. biasa aja". Reaksi pertamaku adalah menjadi kurang PD, merasa terlalu formal dan sedikiiit jadi malu. Lalu aku diam-diam memperhatikan mereka, lalu menghibur diri dengan berkata, "Penampilan itu sangat penting dan ini adalah penampilan terbaikku untuk menunjukkan bahwa aku siap bekerja dan menjadi peneliti profesional. Abaikan pendapat negatif, biarkan saja mereka." Yess,, PDnya udah balik lagi. Berdoa dan berjalan matab menuju ruang wawancara.
Tersenyum ramah tidak berlebihan dan menjabat tangan pewawancara, itu yang aku lakukan pertama kali. Ada tiga pewawancara, satu bertanya tentang pengetahuanku tentang LIPI, Kebun Raya, dan kemampuan yang harus dimiliki seorang peneliti. Satu bertanya tentang kesiapan kerja, pengaturan waktu serta prioritas antara pekerjaan dan keluarga dan bagaimana menyelesaikan masalah pekerjaan. Terakhir full bahasa Inggris adalah pertanyaan tentang pribadi, rencana kedepan, dan pengalaman. Aku jawab dengan bahasa inggris yang masih belepotan. Menyedihkan..
Sesi wawancara selesai... dan menghitung hari menunggu pengumuman...
Semoga sukses, semoga mendapatkan yang terbaik.
BalasHapus