Have Fun, New Friends, and New Eksperience at YERT 2012 Regional 2 Temanggung
YERT
adalah singkatan dari Youth Educator Regional Training, yang diadakan oleh
Youth Educator Sharing Network. Training ini diadakan serentak di empat
regional di seluruh Indononesia pada tanggal 22 dan 23 Desember 2012. Karena
aku sekarang berdomisili di kota Surakarta, aku mendaftar di regional 2. Aku
dan ke empat teman dari UNS berangkat bersama pada hari Sabtu. Kami berangkat
jam 06.00 dari Terminal Tirtonadi, naik Bus Semarang-Bawen dilanjtkan Bus
Bawen-Temanggung. Untuk menuju SMA 2 Temanggung kami naik angkot 03. Sampai di
SMA 2 Temanggung sekitar pukul 10.00 dan suasana aula tempat training sudah
sangat ramai dengan 60 orang peserta dari berbagai Universitas se Jateng-DIY.
Tidak tahu apa yang sedang terjadi kami langsung saja bergabung dengan kelompok
dan mengikuti kegiatan yang sedang berlangsung. Tidak lama kemudian sesi
pertama “Global Awarenes on Education and Aducators” telah selesai. Dari
permainan yang kami lakukan secara berkelompok, yang dapat aku simpulkan adalah
pendidik bukan hanya guru atau dosen yang mengajar secara formal, tapi
pengertian pendidik lebih luas, setiap orang yang berbagi ilmu adalah pendidik,
dan untuk menjadi pendidik haruslah memiliki kemampuan dan mengikuti
perkembangan jaman. Sehingga semakin banyak ilmu yang tersampaikan.
Sesi
ke dua adalah “ Perspektif & Thinking”. Peserta dibagi kedalam dua kelompok
besar dalam ruangan yang berbeda dan setiap kelompok besar dibagi lagi menjadi
kelompok kecil. Materi yang diberikan adalah cara berfikir yang terdiri dari
enam topi yang berbeda. Terdiri dari topi putih sebagai pengumpul data dan
informasi, topi merah yang berfikir menggunakan perasaan, topi kuning yang
memberikan solusi dan berfikir positif, topi hijau yang berfikir kreatif, topi
hitam yang memikirkan setiap kelemahan dari ide-ide yang ada dan topi biru yang
bijaksana sebagai pemimpin untuk mengarahkan tujuan,proses dan kesimpulan. Peserta
diminta memilih untuk menjadi topi apa dan diberikan kasus untuk sharing
melalui diskusi kelompok kecil.
Sesi
ke tiga peserta dibagi kedalam empat kelompok kecil dalam ruangan yang berbeda
sesuai materi diskusi yang dipilih. Yaitu: Civic Education, Entrepreneurship
Education, Local Culture Education, dan Sexuality Education. Aku memilih tema
Sexuality educatin. Kami terdiri dari 16 orang dan dibagi lagi ke dalam empat
kelompok kecil untuk membahas bagaimana fekta tentang pendidikan sex di
lingkungan masing-masing, hambatan dan solusi. Setelah diskusi setiap kelompok
maju untuk mempresentasikan apa yang sudah di diskusikan.
Sesi
ke empat adalah “Basic Activity Planning” kami dibagi menjadi dua kelompok
besar dalam ruangan yang berbeda. Di sesi ini kami diajak mendapatkan materi
tentang bagaimana membuat sebuah plan yang terdiri dari goal apa yang akan dicapai,
indikator ketercapaian dan plan apa yang dilakukan untuk mencapai goal. Kami dibagi
ke dalam 4 kelompok kecil dengan cara mencocokkan puzle yang sudah dibagikan
panitia, dan aku mendapat kelompok Jakarta. Kami diminta menuliskan apa saja
masalah yang ada di Indonesia atau setiap kota kemudia dari masalah-masalah
yang telah disebutkan dipilih satu yang akan didiskusikan apa solisinya
menggunakan materi Basic Aktivity Planning yang telah diberikan. Yaitu membuat
goal, indikator, dan plan. Kemudian setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya. Ini adalah sesi terakhir pada hari pertama.
Malam
hari diisi dengan malam keakraban yang terdiri dari Youth ESN Got Talent,
setiap peserta menampilkan pertunjukan sesuai dengan empat tema diskusi yang
dipilih. Ada yang menari, bernyanyi dan kelompokku dari Sexuality Education
menampilkan drama aborsi. Acara ini ditutup dengan tukar kado antar peserta dan
penampilan dari panitia. Sangat menghibur dan menyenangkan. Karena kami yang
berasal dari berbagai daerah bahkan ada bekerjasama untuk menampilkan sebuah
pertunjukan. Pemenangnya adalah kelompok Lokal Culture Education yang
menampilkan tarian yang dibuka dengan tarian saman mbak Alvi dari Aceh dan
menyayikan lagu-lagu daerah.
Sesi
keenam pada hari kedua adalah “Education Strategi” yaitu materi tentang berbagai macam cara
mengajar. Dalam materi ini difokuskan ke penggunaan drama, musik, role play dan
story telling. Sesi ini dibuka dengan permainan Inner Outer Circle, dimana
peserta diminta untuk membuat lingkaran besar dan sebuah lingkaran kecil di
dalamnya. Kemudian peserta diminta untuk kembali menjelaskan hasil diskusi pada
sesi keempat kepada peserta lain. Secara tidak langsung kami telah
mempraktekkan story telling. Selanjutnya peserta dibagi kedalam empat kelompok
kecil untuk mendiskusikan empat strategi mengajar yang sudah aku sebutkan tadi.
Dengan mendidkusikan bagaimana melakukannya, kelemahan dan kelebihan dari
metode tersebut. Setelah diskusi kami menempelkan hasil diskusi yang sudah
ditulis di selembar kertas besar di dinding dan melakukan galery walk. Setelah galery
walk peserta kembali dibagi ke dalam kelompok kecil terdiri dari dua orang untuk
mempraktekkan kembali materi Basic Activity Planning dengan Education Strategi
dengan membuat planning bagaimana cara mengajar menggunakan strategi yang baru
saja di ajarkan. Aku satu kelompok dengan mahasiswa STIN Batan
Sesi
ke enam adalah “Presenting Four Discussion Topic” lanjutan dari sesi ketiga
diskusi empat topik. Kami dibagi ke dalam kelompok kecil dan membuat planning
kegiatan sesuai materi diskusi. tema yang aku ambil adalah pendidikan sex. Kami
dibagi ke dalam empat kelompok untuk membuat kegiatan yang bertemakan
pendidikan sex untuk umur yang berbeda. Kelompokku mendapatkan umur 5-8 tahun. Kami
membuat kekegiatan Fun Sexuality Education for Children. Setiap kelompok
kembali mempresentasikan hasil diskusinya.
Sesi
terakhir adalah “Presenting With Impact”. Di awali dengan mengambil salah satu
peserta dari setiap kelompok kecil yang dibuat untuk presntasi di depan
kelompok masing-masing dan anggota kelompok bertugas untuk menginterupsi semua
kelemahan presentator. Dari kegiatan tersebut kami berdiskusi mengenai bagai
mana menampilkan presentasi yang baik dilanjutkan dengan studi kasus menilai
penampilan Pak Jokowi dari video yang diputar dan menilai kelemahan dari cara
beliau melakukan presentasi. Kemudian memperbaiki presentasi tersebut dengan
cara salah satu anggota kelompok menjadi jokowi dan presentasi ke kelompok
lain. Kami juga mendapat materi tentang gaya audiens menerima informasi. Yaitu:
Visual, Auditori, Kinestetis, dan Digital.
Secara
keseluruhan menurutku acara ini menyenangkan karena materi disampakan dengan
diskusi, share, studi kasus dan permainan yang tidak monoton. Peserta menjadi
sangan proaktif dalam menyampaikan ide, pendapat, dan melakukan presentasi. Senang
sekali bisa berdiskusi dengan teman-teman yang berbeda, benar-benar mendapat
banyak ilmu baru dari bergbagai macam sudut pandang.
YERT 2012
MUDA, MENDIDIK, MEMBANGUN BANGSA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar