Seninan di Rumah Maguwo selalu bermakna. Ada saja hal unik
yang terjadi. Kali ini juga, setelah meditasi bersama Mas Rangga lalu ditutup
dengan soundbath bersama Bu Janti. Hal lucu terjadi, dan pasti bukan kebetulan.
Sesi pertama adalah meditasi rasa raga bareng mas Rangga.
Meditasi rasa raga adalah meditasi untuk menelisik seluruh tubuh. Ada dua sesi
meditasi yang kami lakukan. Pertama sesi untuk menjadi lebih tenang. Bagian
pertama ini rasanya benar-benar nyaman. Setelah beberapa hari rasanya berat dan
gak fokus buat meditasi sendiri.
Gentarasa Foto from Instagram @rumahmaguwo |
Sesi kedua adalah meditasi dengan menelusuri setiap bagian
tubuh. Semuanya tanpa terkecuali. Menyapa bagian-bagian tubuh yang setiap hari
selalu membersamai tapi sering terlupakan. Menyapa kepala, leher, lengan,
jari-jari hingga kaki.
Setiap orang bisa saja merasakan sensasi yang berbeda.
Mungkin ada yang terasa sakit, kaku, panas bahkan mati rasa. Aku sendiri pas
sampai ke tubuh bagian kanan rasanya berat banget di pundak. Kayak badanku berat
sebelah.
Tapi ya udah, kata mas Rangga amati saja dan sadari setiap
rasa yang muncul. Jadi ingat sholat Dhuha ya buat muslim. Kan sholat ini bisa
digunakan untuk sedekah setiap persendian. Nah, mirip-mirip sih menurutku.
Intinya kita menyadari dengan detail bagian-bagian tubuh. Gak cuma butuh
disedekahin, tapi juga bakalan seneng kalau dapat ucapan terimakasih dan
perhatian.
Kalau gak salah ini bisa melatih kepekaan juga untuk seluruh
tubuh.
Sesi kedua soundbath bareng Bu Janti. Dari denting pertama udah
kerasa banget vibrasinya di kepala, menjalar ke seluruh tubuh. Seiring dengan
bergantinya singing bawl yang digunakan. Rasanya tuh geli-geli gimana gitu dan kayak
getaran suaranya tuh masuk ke dalam tubuh. Telinga berdenging juga.
Menyenangkan sih sebenarnya. Aku suka soundbath dan paling
favorit memang singing bawl dan flut. Kalau live getarannya terasa banget.
Sampek badan tuh masih gemeteran meski sesi soundbathnya udah selesai.
Foto bareng Foto dari @rumahmaguwo |
Kejadian unik kali ini adalah, aku pakai gelang tenun.
Pakainya ditali donk di tangan. Ikatannya lepas. Gak cuma gelang, jilbab yang
kutali ke belakang juga ikatannya lepas. Bahkan scraft di tasku ikatannya juga
lepas. Padahal tasku lumayan jaraknya di kursi. Lagian kita juga dari tadi cuma
duduk meditasi dan dengerin soundbath sambil tiduran. Ikatan gelang sama
jilbabku sampek lepas.
Lalu, pas seninan badan tuh rasanya gak enak. Mau flu gitu.
Habis seninan sembuh. Udah gak bersin dan batuk-batuk lagi. Sehat dan hati
damai lah rasanya.
Oya, soal sembuh tanpa obat ini, pernah aku sakit telinga.
Gak tahu kenapa, belum pernah sebelumnya. Terus aku sembuh setelah dikasih obat
sama healer pohon. Seorang mbak yang empathy
pohon bilang emang bisa gitu. Nah, percaya gak sih? Aku punya beragam cerita
soal makhluk-makhluk hutan. Tapi memang kayak dunia fantasi.
Balik lagi ke seninan. Sampai kosan aku berfikir, apa sih
yang harus ku letting go kok ya tandanya keras banget. Apa sih PR yang belum
selesai?? Mikir banget aku tuh. Sampai seminggu kemudian, aku mendapat
informasi yang bikin aku sadar. Sesuatu yang salah terjadi.
Aku pun dapat info itu dari orang yang gak sengaja kenal.
Amazing banget cara Tuhan dan semesta alam ngasih info. Rasanya kayak tamparan
keras untuk sadar.
Aku bakal ceritakan soal pesan semesta dan intuisi di
tulisan selanjutnya. Apa artinya bagiku dan seberapa intensnya pesan-pesan
random itu muncul. Kepanjangan kalau sekalian cerita.
Seninan Rumah Maguwo: Mengerti Melalui Meditasi Rasa Raga dan Melepas dengan Genta Rasa
by
kazebara
on
Januari 28, 2020
Seninan di Rumah Maguwo selalu bermakna. Ada saja hal unik yang terjadi. Kali ini juga, setelah meditasi bersama Mas Rangga lalu ditutup d...