Tanggal 8 hingga 9 Februari 2020, Dinas Koperasi UKM DI Yogyakarta dan PLUT Yogyakarta mengadakan Pasar Rakyat. Bertempat di Alun-Alun Sewandanan Pakualaman. Banyak stand berwarna kuning yang mengisi bazar Pesta Rakyat. Stand-stand ini disediakan gratis untuk UMKM yang ada di Jogja.
Beragam produk dipamerkan dalam acara Pasar Rakyat ini. Ada kerajinan, batik, ecoprint, aksesoris, aneka jamu dan olahan Aloe vera, jambu kristal, bawang hitam, olahan ikan, dan aneka kuliner lainnya. Ada banyak pokoknya.
Biar acaranya semakin meriah, namanya kan Pesta Rakyat tuh, disediakan panggung besar di samping area bazar. Ada senam massal agar warga Jogja semakin sehat, organ tunggal, dan pertunjukkan kesenian tradisional. Ada lombanya juga loh buat para blogger dan fotografer. Total hadiahnya mencapai Rp 12 juta rupiah.
Nah, untuk kamu yang belum berkesempatan datang atau tertarik mengikuti lomba blog dan lomba foto bisa deh follow akun Instagram @plutjogja dan @diskopukm.diy. Aktifkan notifikasi dari kedua akun tersebut. Supaya, kalau ada bazar dan acara seru lagi kamu bisa langsung tahu.
Acara Pesta Rakyat ini digelar atas kerjasama Dinas Koperasi UKM DI Yogyakarta dan Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT-KUMKM). Bagi yang belum tahu, PLUT-KUMKM itu apa sih?
PLUT-KUMKM merupakan program dari Kementrian Koperasi dan UKM. Fungsinya untuk menyediakan fasilitas non-finansial untuk koperasi serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satunya membuat bazar UMKM yang bertema Pesta Rakyat di alun-alun Sawendanan ini.
PLUT-KUMKM hadir untuk membantu memberikan beragam pelatihan, meningkatkan kinerja produksi dan pemasaran, meningkatkan kapasitas kewirausahaan, pendampingan, dan beragam kegiatan lainnya untuk meningkatkan daya saing UMKM. Bisa juga konsultasi melalui aplikasi CIS SMEsCO yang bisa di dowload di Play Store.
Dari banyaknya stand yang ada di area bazar, aku sempat berbincang dengan tiga peserta pengisi stand. Ada produk makanan, kerajinan tangan, terakhir ada batik dan ecoprint.
Produk dari KWT Maju Jaya |
Kartu Nama Luve Garden dari KWT Maju Jaya |
Stand pertama menjual beragam minuman sehat dan produk herbal dari Kelompk Wanita Tani (KWT) Maju Jaya, Dusun Maredan, Sendangtirto, Berbah Sleman. Ada banyak sekali produk dari ibu-ibu KWT Maju Jaya ini. Sangat produktif dan inovatif deh.
Kebanyakan produknya adalah minuman, jamu herbal dan rempah-rempah untuk bumbu masak. Dari produk minuman ada aneka jus, jamu serta olahan Aloe Vera rasa strawberry dan Lecy. Untuk produk jamu herbal instan ada jahe, jahe merah, kunir putih mangga, sari rapet, secang, kunyit asam, dan kelor. Produk instan ini bisa langsung diseduh. Ada pilihan bungkus kecil atau botol dengan isi lebih banyak.
Jamu Instan KWT Maju Jaya |
Produk Minuman KWT Maju Jaya |
Ada juga produk rempah seperti lada, kapulaga, star anise, pala, hingga bumbu masakan. Stand KWT Maju Jaya juga menjual garam vulkanik dan kapsul kelor. Sangat beragam kan produknya? Hebatnya lagi, kecuali garam vulkanik, semua bahan yang digunakan ditanam sendiri lalu diolah oleh ibu-ibu anggota KWT Maju Jaya.
Bu Sasmito, yang sedang menjaga stand menceritakan beliau menanam Aloe vera dan bertanggung jawab dengan pengemasan. Beliau juga menanam jamunya, lalu dibuat oleh ibu-ibu yang lain. Ada juga produk hasil kerjasama dengan pihak lain ketika KWT Maju Jaya tidak memiliki bahan bakunya sendiri.
"Kalau belum bisa kita bekerjasama dengan KWT yang lain, di CV Sentosa, saya hanya sebagai pengemas saja," ungkap Bu Sasmito.
“Sudah lima tahun berjalan. Alhamdulillah lancar, kesulitannya kalau pesanan itu kadang-kadang produknya kurang. Karena yang bikin hanya satu sub unit. Kadang-kadang ibu-ibu kan pas repot, jemput anaknya, ada acara keluarga, kan jadi repot. Kalau pemasaran lancar. Ini kita dari Aspartan Asosiasi Pasar Tani di Dinas Pertanian,” lanjut beliau.
"Ada bimbingan dan pelatihan. PIRT dibantu Dinas Pertanian, HAKI dapat bantuan dari Dinas Perekonomian Sleman. Ada binaan juga dari Dinas Perindustrian dan Dinas Pertanian ke desa kami," kata Ibu Sasmito. Selama ini produk yang dibuat oleh KWT Maju Jaya sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Lanjut ke Stand ke dua dengan Mbak Garrit yang ramah dan baik banget. Beliau memulai usaha kerajinan sejak tahun 2012. Awalnya hanya iseng membuat atas pesanan teman.
Mbak Garrit pemilik Kekok Craft |
"Susah berkembang awalnya. Susahnya semua dibuat sendiri, sehari paling bisa lima. Desain sendiri terus buat sendiri. Dijual online," kata mbak Garrit.
"Kesulitan lain, kerajinan itu di Indonesia masih dihargai murah. Kalau di luar negeri jauh lebih mahal. Mau jual ke luar negeri repot jualannya, harus ada kartu kredit dan lain sebagainya," lanjut beliau.
Kerajinan Kekok Craft mulai dari Rp 30 ribu |
Kalung dari Kekok Craft |
"Baru bisa berkembang ketika ikut paguyuban UMKM. Terus ada link ke pameran, link pelatihan. Gimana branding yang bener, iklannya yang bener kayak gimana, foto produk yang menarik gimana. Dari Dinas biasanya gratis, kalau yang lainnya kan mahal," lanjutnya.
Bagi mbak Garrit, pemasaran online sangat membantu untuk bisnis kerajinan. Karena bukan produk primer yang dibutuhkan setiap hari. Kalau kamu mau lihat-lihat koleksi produk mbak Garrit bisa kepo ke Instagram @kekok_craft. Kamu juga bisa belajar gratis dan menjual hasil karyamu bekerjasama dengan Kekok Craft. Dilatih gratis sama mbak Garrit sampai bisa . Caranya tinggal janjian saja dengan beliau.
Kartu Nama Kekok Craft |
Asyik kan, bisnis buat kamu yang punya waktu luang, tertarik bisnis kerajinan, dan pengen punya penghasilan tambahan. Mbak Garrit ini dulunya jurusan Biologi loh, tapi karena memang suka dan tekun hobinya jadi pekerjaan sekarang.
Stand terakhir yang aku kunjungi adalah poduk fashion. Kedai Batik Bantul namanya. Produknya pertamanya ada batik dan sekarang membuat ecoprint. Semua produknya menggunakan pewarna alam. Tidak hanya kain, jilbab dan baju. Ada juga sepatu, tas, dompet dan topi. Harganya mulai Rp 50 ribu untuk jilbab, Rp 500 ribu untuk kain, dan Rp 350 ribu untuk sepatu kulit.
Stand Kedai Batik Bantul |
Kartu Nama Keai Batik Bantul |
“Untuk produk ecoprint sudah berjalan selama 3 tahuan, kalau batiknya sudah lama sekali. Bikin ecoprint karena bagus,” kata Bu Tyas yang sedang menunggu stand. Produk-produk Kedai Batik Bantul dibuat oleh kelompok ibu-ibu pengajian. Produksi dibuat di rumah masing-masing tapi ada show room di depan Polsek Bantul, Jalan Adi Sucipto no 24.
“Kain dan produk ecoprint itu warnanya tahan lama, tidak mudah pudar,” ungkap Bu Tyas. Jadi kamu tidak perlu ragu membeli produk ecoprint dengan pewarna alam karena takut cepat pudar.
“Kesulitannya kalau pesanan banyak gitu gak bisa sama kalau ecoprint,” kata Bu Tyas.
Tas Ecoprint |
Sepatu Kulit Ecoprint |
“Ada pendampingan dan pelatihan dari pemerintah. Banyak yang ikut program dan pelatihan,” lanjutnya. Jadi bagi Bu Tyas dan kelompoknya, pelatihan memang memberikan manfaat yang besar. Apalagi yang gratis dari pemerintah dan Dinas terkait.
Kalau kamu mau latihan membuat ecoprint dan membawa pulang hasil karyamu, bisa banget ikut platihan. Sendiri juga bisa tapi janjian dulu. Mulai dari Rp 375 ribu.
Baju Ecoprint |
Jilbab Ecoprint |
Dari ketiga pelaku UMKM tersebut, kita jadi tahu ternyata memang pendampingan dan pelatihan dari Dinas dan Pemerintah itu penting sekali. Dirasakan manfaatnya bagi pelaku UMKM. Jadi tahu tentang branding, pemasaran, membuat proposal, ikut bazar dan hal-hal penting lainnya untuk memajukan usaha. Selain itu pelaku UMKM juga harus aktif dan memiliki semangat yang tinggi untuk belajar. Dari semua yang aku temui, ketiganya memang semangat sekali untuk belajar. Di tengah kesibukan sebagai ibu rumah tangga.
Pasar Rakyat juga sebagai wujud kepedulian pemerintah kepada UMKM. Menjadi salah satu sarana untuk memperkenalkan produk lokal UMKM yang ada di Jogja. Kalau ada bazar produk UMKM lagi datang ya teman-teman. Kita juga harus turut mendukung dan bangga dengan produk lokal.
x
Gelar Pasar Rakyat Jogjakarta Wujud dari Kepedulian Pemerintah Terhadap UMKM
by
kazebara
on
Februari 09, 2020
Tanggal 8 hingga 9 Februari 2020, Dinas Koperasi UKM DI Yogyakarta dan PLUT Yogyakarta mengadakan Pasar Rakyat. Bertempat di Alun-Alun S...