Sesuai dengan namanya “Sate Ratu”, tampil elegan dan cantik ketika disajikan. Dibakar dengan teknik khusus agar tidak langsung bersentuhan dengan arang, membuat hasil bakaran Sate Ratu terlihat bersih dan menggoda.

Disambut dengan sangat ramah oleh pemilik kedai sekaligus penemu ramuan bumbu sate atu, Pak Budi, kami rombongan blogger Jogja siap untuk menikmati kelezatan Sate Ratu. Sembari menunggu, kami berbincang santai dengan Pak Budi. Beliu berkisah mengenai perjalanan karir hingga akhirnya terjun ke dunia Wirausaha.

Berawal dari nekat, begitulah kisah Sate Ratu dimulai. Saat itu Pak Budi adalah pekerja kantoran dengan gaji yang lebih dari cukup. Keinginan untuk berkarya sendiri membuat Pak Budi membulatkan tekat untuk memulai bisnis sendiri. Tentu saja bukan tanpa persiapan. Beliau berkata bahwa kesuksesan bisnis bukan sesuatu yang instan. “Harus bisa puasa dulu di awal bisnis”. Waktu itu beliau mengutarakan keinginannya kepada istri dan mendapatkan support. Menggunakan tabungan untuk memulai bisnis.

Angkringan Ratu adalah bisnis pertama yang beliau jalankan. “Tahun pertama masih sepi,” ungkap beliau. Sabar dan tangguh wajib menjadi mental pebisnis. Tidak puas dengan model angkringan Pak Budi mengembangkan usahanya menjadi tempat makan dengan menu andalan Sate. Menu sate ini awalnya adalah menu paling laris di angkringan ratu. Memilih untuk menekuni menu spesifik Pak Budi terus mencari formula bumbu terbaik untuk Sate Ratu, hingga lahir Sate Ratu dengan bumbu merahnya yang terkenal disukai pula oleh turis mancanegara.

Bumbu merah ini adalah perpaduan racikan antara bumbu sate Rembiga khas Lombok dengan bumbu Banjarmasin. Tahun 2018 Sate Ratu sukses menjadi salah satu menu di perhelatan Food Start Up Bekraf. Saat ini sate ratu telah memanjakan lidah turis mancanegara, lebih dari 70 negara. Apa yang membuat Sate Ratu begitu spesial?

Selain tampilannya yang bersih dan elegan, rasa khas bumbu merah yang tersaji saat panas sungguh nikmat di lidah. Seakan daging sate dan bumbunya lumer di mulut. Sate Ratu bumbu merah sedikit pedas, cocok untuk kamu yang suka makanan berbumbu. Pak Budi selalu mengingatkan, “Sate Ratu enak dimakan ditempat.” Benar saja, ketika membandingkan sate yang sudah dingin dan yang masih panas, rasanya sungguh berbeda. Yang panas lebih endes ulala. Bumbu yang sedikit pedas, lemak sate yang lumer di mulut, daging yang dibakar dengan sempurna menjadi paduan yang luar biasa. Pokoknya harus coba makan ditepat pas lagi panas-panasnya.




Selain Sate Ratu juga ada Lilit Basah. Lilit Basah ala Sate Ratu ini juga tidak ada duanya. Sate Lilit berbentuk kotak dengan kuah manis dan irisan acar. Sedap dan segar sekaligus ketika disantap. Kamu yang tidak suka pedas sama sekali patut memesan menu ini. Daging Lilit basah yang lembut dengan bumbu manis dimakan bersama acar yang segar, benar-benar mantap.


Ada menu baru juga di Sate Ratu, Sate Kulit. Sekilas susah dibedakan dengan Sate Ratu Bumbu Merah. Sate Kulit ini salah satu yang menjadi favorit. Kulit yang tebal rasanya juicy ketika dikunyah. Ditambah dengan nasi akan semakin mantap.


Kiri : Sate Kulit, Kanan : Sate Merah

Kalau kamu pengen coba bikin sate ala Sate Ratu di rumah bisa beli Bumbu Merah untuk dibawa pulang. Bumbu Merah instan ini juga bisa digunakan sebagai bumbu serbaguna untuk aneka masakan.


Gimana? Tertarik untuk mencoba? Langsung datang ke gerai Sate Ratu di Jogja Paradise Foodcourt Jalan Magelang No.KM. 6, Kutu Tegal, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.







Kau selalu ada dalam imajinasi cintaku
Realita duniaku
Kau adalah tempatku belajar merindu
Menerka arti kehidupan
Seperti kanak-kanak belajar berjalan
Tertatih tapi akhirnya bisa berlari
Tapi aku tak mau berlari menujumu
Karena kau juga bukan tujuanku
Kita hanya akan bertemu jika tujuannya sama
Atau tujuan Tuhan memang begitu
Ya, begitu saja aku
Menjadikanmu tempat belajar
Kau boleh bilang aku tak punya kemauan
Atau aku egois
Tuan, ini hanya masalah keyakinan

Keyakinan

by on Juni 12, 2019
Kau selalu ada dalam imajinasi cintaku Realita duniaku Kau adalah tempatku belajar merindu Menerka arti kehidupan Seperti kanak-...


Sebuah keberuntungan bersama teman-teman Generasi Pesona Indonesia (GenPi) Jogja bisa mencicipi menonton di dalam dome dengan layar full setengah lingkaran. Ini pertama kalinya buatku dan kebanyakan juga baru pertama, baru tahu juga malah. Dome 360 theatre ini terletak di komplek Pyramid Jalan Parangtritis, dekat dengan Institut Seni Jogjakarta. Kalau mau ke Dome dari pintu masuk langsung saja parkir di bagian belakang. Bayar parkir 2000 dan bawa motor masuk. Letak Dome ada di bagian belakang.




Dome besar berwarna putih ini mempunyai kompleks sendiri. Mulai dari pintu masuk dan loket tiket, cafe yang menyajikan beragam makanan, tempat duduk dan kolam, lalu dome besar berwarna putih. Mirip sekali dengan rumah Teletubies hanya beda warna. Sebelum masuk ke dalam Dome kamu bisa berfoto di area taman dan kolam yang tertata dengan apik dan ciamik.

Untuk durasi menonton sekitar 30 menit harga yang harus dibayar hanya 25.000 (masa promo). Ada beragam film yang disajikan, mulai dari film dokumenter, adukasi hingga animasi lucu. Judul atau jenis film yang akan diputar berbeda setiap sesinya. Jadi untuk informasi film tanya langsung saja dengan petugasnya. Ada beberapa sesi pemutaran film dalam satu hari, mulai dari pukul 14.00 hingga 21.00. Dome dengan kapasitas 400 orang ini juga tetap melayani pengunjung meski hanya dua orang. Kamu bisa ajak satu desa atau ajak gebetan biar romantis berdua pas gak ada pengunjung lain.

Pas masuk dome kamu bakal dikasih bag khusus, bukan.. bukan buat oleh-oleh, tapi tempat sepatu. Tidak diperkenankan memakai sepatu ketika masuk ke dalam Dome. Hamparan karpet menyerupai rumput terhampar menutupi permukaan lantai. Memang enaknya sambil tiduran sih, capek kalau nontonnya sambil duduk. Harus selalu mendongak ke atas, kan pegel. Santai aja lah rebahan sambil foto, bikin video, update status “Lagi nonton di Dome Theatre 360 nih, seru gais.”


Daripada animasi aku lebih suka film tentang proses pembentukan bumi dan ruang angkasa. Layar 360 derajat  dengan warna warni antariksa benar-benar cantik. Apalagi dengan efek 3D meskipun bukan film 3D, mempermudah otak untuk mengimajikan melayang di angkasa. Sangat menyenangkan. Gak memperhatikan lagi orangnya lagi ngomong apa, sudah berimajinasi sendiri. Didukung dengan sound layaknya bioskop membuat sesi nonton semakin menyenangkan.

Setelah menonton, kami berbuka bersama di area food court. Beragam makanan disajikan, semuanya enak. Ada nugget pisang dengan taburan keju, kebab, bakso, bakmi, seblak dan masih banyak menu yang bisa dipilih. Makan malam di area Dome terasa nyaman dan menyenagkan. Ditemani suara gemiricik air kolam dan cahaya temaram yang menerpa kios dan furniture kayu.






Kerusuhan yang terjadi di kota, imbasnya untuk seluruh negara. Bukan… bukan hanya akses media sosial yang terbatas. Berapa yang demo? mencapai 6000 jiwa? Berapa yang rusuh? Sekitar 300 jiwa? Berapa korbannya di TKP? Ratusan?? Lalu semua ini tidak sesederhana itu. Padahal itu saja sudah rumit.

Seantero Indonesia mengalir amarah, membara kebencian. Cacian.. makian.. hinaan.. bahkan doa-doa buruk. Di sudut-sudut bangsa mekar kesedihan dan cemas. Pada keluarga yang ada di kota, pada semua yang telah terjadi. Energi buruk bagai kabut merambat ke semua daerah dan menyelimuti hati yang semakin dengki.

Tidak salah memang dengan demo dan aksi damai. Sekali lagi “aksi damai” nya tidak salah. Sungguh-sungguh tidak salah.

Bagian yang buruk adalah segala energi negatif yang disebarkan bahkan hanya dengan satu umpatan kepada warganet yang bahkan tidak tahu siapa.

Energi itu tidak dapat dimusnahkan. Ia akan mengalir dan kembali. Bukankah apapun perbuatan yang dilakukan akan dipertanggungjawabkan? Percaya tidak sih sebenarnya? Bagaimana kalau dampak perbuatan buruk itu kembali sebelum sempat meminta maaf? Sebelum diri sadar akan kesalahan? Apalagi yang telah beranak-pinak di dunia maya. Membayangkannya saja aku ngeri.

Ayolah kawan… kita ini sama-sama manusia, punya akal dan hati. Kita satu bangsa, Indonesia. Bahkan ada yang satu kota atau tetangga.

Bagaimana kalau sehari saja percaya pada Tuhan. Tuhan kalian masing-masing. Bahwa Dia Sang Maha segalanya. Maha Adil Bijaksana, Maha Tahu, Maha Kasih tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang bahkan hanya sekadar berniat baik.

Berhenti saling mencaci, berhenti sebar berita hoax sana-sini, istirahatkan hati dari dengki dan benci. Serahkan semua pada Tuhan dan semesta. Tempuh jalur yang baik dan damai. Kalau caranya baik, doanya baik, masak sih Tuhan tega?? Gak percaya ya sama Dia??

Coba dahsyat mana kekuatan tahajud dan sungguh-sungguh ribuan orang, memohon padaNya, lalu besok dengan damai menempuh jalan yang benar. Dengan aksi massa yang memicu masalah baru. Mana yang mampu membuat seantero bangsa tersentuh?

Okelah.. kita punya kebenaran masing-masing. Tapi siapa yang paling benar dan bersih?? Hanya Tuhan yang tahu. Apa yang terbaik untuk bangsa ini?? Tuhan juga yang paling tahu.
Berjuanglah dengan cara yang terbaik dan benar. Yaitu cara-cara yang tidak menyebabkan orang lain rugi dan tersakiti. Jika perjuanganmu melukai, cacat sudah.

Bukan untuk salah satu kubu. Semua.. semua yang menimbulkan luka pada orang-orang diluar sana.




Menuruti dunia dan manusia itu melelahkan, tapi nyatanya banyak yang melakukan. Membutuhkan banyak biaya dan menyita energi, tapi masih saja ada orang yang rela demi kehidupan yang “mampu menimbulkan decak kagum dan pujian”. Demi memuaskan orang lain, bukan demi diri sendiri. Demi mereka yang di luar sana.


Kebahagiaan yang digantungan di luar sangat tidak stabil dan rapuh. Usaha-usaha untuk tampil baik dihadapan dunia membuat banyak orang lupa untuk berteman baik dengan diri sendiri.
Hidupmu akan baik-baik saja kok meski ada yang tidak suka, tetap baik-baik saja meski tidak mengikuti trend, tidak sering posting pergi jalan-jalan, posting makanan, dan posting-posting yang lainnya demi mendapat banyak like, komentar, dan pengikut.
Kalau menginginkan ketenangan dan bahagia sumbernya harus dari diri sendiri. Merawat diri dan mengucapkan terimakasih pada diri itu penting. Tidak ada yang tahu persis lelah dan perjuanganmu selain kamu dan Tuhan.


Terimakasih pada pikiran dan hati yang kuat menanggung beban dan segala perasaan tidak nyaman, terimakasih pada kaki yang masih setia menemani meski sering lelah berjalan, terimakasih pada tangan yang sangat membantu setiap harinya, terimakasih pada telinga yang mampu menangkap musik yang menyenangkan dan kepada semua bagian dari tubuh.

Untuk itu, menjaganya agar tetap sehat dan berlaku adil itu sangat penting. Menjalani hidup sehat, makan makanan yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tubuh, dirawat dengan baik tidak harus pergi ke klinik kecantikan dan sebagainya.

Diri adalah teman yang paling setia, menemanimu kapan saja dan di mana saja. Ketika tidak ada yang diajak bicara, kamu tetap bisa berdialog dengan diri sendiri. Tidak.. ini bukan perbuatan sia-sia nan gila. Jiwamu yang telah menanggung banyak hal dan banyak beban, jangan lagi disalahkan dan dipaksa menuruti kehendak dunia.

Hiduplah bebas pada jalan yang kamu pilih. Jalan kebaikan yang sesuai denganmu. Percaya bahwa diri bisa menjadi lebih baik, dan lebih baik. Tidak perlu sungkan untuk menolak dan berkata tidak. Tidak perlu takut berbeda dan nikmati semuanya meski sendiri.
Bersemangatlaaah….





Tanggal 22-23 Maret 2019 PLUT-KUMKM DI Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UKM DI Yogyakarta kembali mengadakan pameran Produk Craft dan Fashion Istimewa, setelah sebelumnya sukses menggelar Halal Food Expo di Jogja Expo Center. Gelar Produk Craft dan Fashion Istimewa ini dilaksanakan di Lokasi di Pyramid, Jl Perintis Km 5,5 Bantul.


Memasuki halaman Pyramid, pengunjung akan disambut oleh aneka kuliner lokal yang membangkitkan hasrat makan. Ada banyak jenis makanan dan minuman siap saji maupun produk kemasan yang bisa dibawa pulang. Salah satu stand yang aku kunjungi adalah Jamu Bu Unun. Satu botol jamu kunir asem dingin seharga 5000 rupiah sukses menghilangkan dahaga dan menyegarkan badan di tengah cuaca panas.

Suami Bu Unun membantu menjaga Stand

Tidak hanya jamu siap minum, stand Jamu Bu Unun juga menyediakan aneka jamu instan dengan harga yang sangat terjangkau. Ada temulawak, kunir putih, beras kencur, dan kunir asem. Bahan yang digunakan alami serta tanpa pengawet. Aku mendapat tips cara yang benar mengkonsumsi jamu. Sebenarnya fungsi utama jamu bukan untuk mengobati, tapi mencegah, jadi konsumsi jamu itu ya sebelum sakit.

Produk Jamu Instan Bu Unun

Masyarakat sekarang salah kaprah justru mengkonsumsi jamu ketika sudah sakit. Misalnya kunyit putih fungsinya untuk mencegah kanker, tapi kebanyakan baru mau mengkonsumsi setelah terkena kanker. Kalau kamu mau sehat dan bugar minum jamunya mulai dari sekarang ya.

Stand UKM Bantul

Setelah hilang dahaga, kulanjutkan petualangan ke dalam Pyramid. Di area depan tampak stand panjang dengan tulisan yang mencolok “Produk UKM Bantul MANDIRI”. Otomatis penasaran deh dengan aneka produk yang dipamerkan. Ternyata banyak sekali jenisnya mulai dari produk makanan seperti beras dan coklat, aneka aksesoris dan kerajinan tangan juga produk fashion siap pakai dari berbagai bahan. Bantul memiliki potensi UKM yang sungguh luar biasa, bahkan aku baru tahu kalau ada juga yang membuat produk coklat.

Materi Branding Produk

Masuk ke dalam ruangan tidak hanya aneka stand yang menyambut tapi, juga ada pemaparan materi di area tengah pameran. Sembari berkeliling kamu juga bisa ikut menyimak dan belajar. Materi packaging dan branding produk dijelaskan secara gamblang oleh pemateri yang masih muda. Penyampaian yang santai dan menyenangkan membuat peserta mudah memahami isi materi dan serius menyimak.

Produk Wayang Wahyu Art

Ku edarkan pandang ke sekeliling ruangan dan tertarik untuk berkunjung ke stand wayang. Pemilik stand langsung menyambut dengan senyum yang ramah. Wahyu Art milik Pak Wahyu dirintis sejak tahun 2008. Keinginan Pak Wahyu nguri-nguri budaya sudah tertanam sejak kecil. Latar keluarga dalang menumbuhkan kecintaan dan kepedulian terhadap budaya. “Ayah dan kakek saya dalang, saya juga bisa jadi dalang, tapi bukan dipementasan semalam suntuk. Ya hanya satu atau dua jam. Wayang itu salah satu warisan leluhur dan budaya bangsa, saya ingin ikut melestarikan.” ungkap Pak Wahyu dengan bersemangat.

Membuat wayang bukan perkara mudah, diperlukan keterampilan, kesabaran dan ketelatenan untuk menatah wayang dan menyelesaikan proses pewarnaan. Saat ini Pak Wahyu memiliki 5 pegawai tetap untuk membuat wayang. Tidak hanya di Jogja, wayang Pak Wahyu sudah dipasarkan hingga ke Norwegia, Jepang, Amerika dan beberapa negara di Eropa. Harga wayangnya terjangkau mulai dari 15.000 untuk wayang kecil dan pembatas buku, untuk ukuran besar bisa mencapai 1,5 juta.
Ada penjelasan Tokoh
di kemasan produk

Souvenir Wahyu Art























Wayang kecil bisa diselesaika dalam waktu 2 hingga 3 hari, sedangkan yang besar bisa sampai 3 minggu. “Yang paling sulit dan mahal itu Gunungan mbak, karena sangat detail pembuatannya.” ungkap Pak Wahyu. 

Kalau mau lihat aneka tokoh wayang sembari mengulik cerita pewayangan bisa banget mampir ke Pramid tanggal 23 Maret 2019. Bisa juga main ke Sanggar Kerajinan Tatah Wahyu Art di Jalan Parangtritis Km 9, Kowen 1, Sewon, Bantul. Nomor yang bisa dihubungi 08170433109.

Pemilik Wahyu Art

Produk kedua yang menarik minat adalah aneka kerajinan dari batok. Pada dasarnya aku suka ketajinan yang bertema budaya dan tradisional, selain kedua tema tersebut ternyata kerajinan batok juga termasuk ramah lingkungan karena mengolah sampah dan dibuat dari bahan utama yang organik. Bu Yanti langsung menghampiriku dan tersenyum, beliau menjaga stand bersama dengan suami.

Bu Yanti pemilik Yanti Bathok Craft

Yanti Bathok Carft dirintis sejak 2002 di bawah payung CV Surya Usaha Mandiri. Tapi pasca gempa besar melanda Jogja tahun 2006 usaha ini vakum karena banyak kerusakan. Berkat keteguhan dan kerja keras Yanti Bathok Craft kembali ramai pesanan pada tahun 2015. Bu Yanti memiliki 8 orang pengrajin yang membuat aneka produk seperti tas tangan, tas jinjing, dompet, dan aneka aksesoris. Limbah bathok kelapa disulap menjadi aneka produk yang cantik dan bermanfaat. 

Aneka Tas dan Dompet

Produk Bu Yanti sudah dipasarkan ke seluruh Indonesia dan luar negeri. “Terakir kita kirim ke Jamaika, kalau Indonesia yang paling banyak ke Batam, Kalimantan dan Papua.” ungkap Bu Yanti.
 Harga yang produk Bu Yanti mulai dari 90.000 untuk dompet dan 250.000 untuk aneka tas wanita. Proses pembuatan produk dilakukan dengan tangan seperti membuat pola, menyatukan potongan bathok, menjahit dan menambah kain, hingga proses finishing. “Kalau untuk membuat bentuk kancing ada mesinnya sendiri.” kata Bu Yanti menjelaskan.

Peralatan Makan dan Taplak Meja

Selain bathok, sabut kelapa juga dimanfaatkan untuk membuat kerajinan. Benar-benar memanfaatkan limbah dan ramah lingkungan. Bu Yanti juga membuka pelatihan, jadi buat kamu yang ingin belajar langsung saja menghubungi beliau di nomor WA 082135352204 atau berkunjung ke showroomnya di Pasar Seni Gabusan Los 2. Kesulitan yang dialami saat ini adalah di digital marketing seperti mengelola media sosial dan website. “Sudah tidak ada waktu dan tidak paham.” ungkap Bu Yanti.

Di era digital ini pelatihan digital marketing dari dasar memang sangat diperlukan oleh para pelalu UKM. Di usia yang sudah tidak muda lagi baik Bu Yanti maupun Pak Wahyu sangat membutuhkan pelatihan dan bimbingan untuk memulai memasarkan produk secara online.

Beralih ke produk kekinian, aneka tas dari Alee Bag menarik untuk ditelisik. Karena pemiliknya masih muda dan tidak sulit untuk melakukan digital marketing, pemasaran Alee Bag memang berfokus menggunakan media online. Kamu bisa kepo-kepo instagram Alee di @tas_kanvas_alee
Berawal dari hobi dan belajar otodidak Kak Tika dibantu adiknya Kak Edi membesarkan Alee Bag sejak 2015. Kalau kamu punya hobi bisa banget ditekuni menjadi bisnis seperti dua kakak ini. 

Kak Edi dan Kak Tika

Berawal dari satu mesin jahit untuk belajar kini Kak Tika sudah memiliki 4 mesin jahit untuk memproduksi tas. Ada beragam jenis tas Alee, ada bag, pouch dan clutch. Bahan yang digunakan ada kanvas, goni, beludru dan lurik. Beraneka produk dengan motif yang lucu dan elegant dijual mulai dari harga 15.000 rupiah hingga 150.000 untuk tas besar. Terjangkau kan?

Produk Alee Bag

Tidak hanya di Indonesia, Alee Bag sudah dipasarkan hingga Amerika. “Gerai Alee Bag ada di showroom Dekranasda Pleret Jalan Sultan Agung 12. Silahkan mampir.” kata Kak Tika. Memang ketekunan dan semangat pantang menyerah adalah syarat wajib pengusaha sukses. Berawal dari hobi kini bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Kerja keras pantang menyerah juga dilakukan oleh Bunda Ulfa membuat ecoprint. Produk fashion ramah lingkungan ini sepertinya mulai hits di Jogjakarta. Selain menyediakan kain Bunda Ulfa juga membuat baju siap pakai. Untuk kain harganya mulai dari 200.000 rupiah kalau sudah jadi baju mulai dari 300.000 rupiah.

Foto Bareng Bunda Ulfa memakai salah satu produknya

Bunda Ulfa memulai bisnis dari nol dengan modal yang sangat minim bahkan bisa dibilang tanpa modal. “Aku awalnya dari satu kain, laku lalu dibelikan bahan jadi 4 kain. Laku terus diputar uangnya mbak.” cerita Bunda Ulfa. Mulfa Ecoprint ini bisa kamu lihat melalui instagram @mulfa_ecoprint atau WA 081575013798. Penasaran bagaimana cara pembuatan ecoprint? Bunda Ulfa juga menyediakan pelatiihan membuat kain ecoprint.

Produk baru yang unik dan ramah lingkungan lain adalah tas kulit pohon dengan hiasan ecoprint. Bunda Ulfa memanfaatkan kulit kayu bekas lalu menyulapnya menjadi kerajinan unik dan elegan.

Dompet Kulit Mulfa Ecoprint

Masih banyak produk craft, fashion dan kuliner lainnya di Craft dan Fashion Istimewa Dinas Koperasi dan UKM DIY 2019. Semoga acara ini bisa menjadi salah satu agenda tetap untuk membantu mengenalkan produk-produk UKM Jogja. Adanya pameran dapat menarik lebih banyak pengunjung dan ajang untuk menarik customer baru. Pelatihan mengenai seluk-beluk bisnis dan maketing juga penting untuk mengembangkan kemampuan pelaku UKM.


x

Jogja Halal Food Expo telah digelar di Jogja Expo Centre (JEC). Acara meriah hasil kerjasama antara Dinas Koperasi UKM DI Yogyakarta dengan PLUT-KUMKM DI Yogyakarta ini berlangsung dari tanggal 20-24 Februari 2019. Memasuki ruangan Hall A JEC, kamu akan disambut dengan ratusan stand makanan halal. Beragam menu disajikan, mulai dari sajian nusantara hingga produk-produk UMKM lokal dari seluruh kabupaten di Jogja. Koordinator Panitia Jogja Halal Food Expo, Nuning Nurhayati mengutarakan, kegiatan ini sekaligus untuk mensukseskan Jogja Heboh 2019. Pihaknya menyediakan 120 stand berbagai produk pelaku Usaha Kecil dan Menengah kuliner, restoran hingga perhotelan. Joga Halal Food Expo menjadi miniatur surga kuliner halal Jogja.




Pameran makanan halal ini melibatkan Dinas Koperasi dan UKM (KUKM) DIY, Disperindag Kabupaten Gunungkidul, UMKM binaan BI, Dewan Kerajinan Nasional Daerah, Pesona Hotel Malioboro, PT Telekomunikasi Indonesia dan Pesona Hotel  Tugu Yogyakarta. Selain UMKM  masih banyak tenan atau stand makanan yang lain. Siapkan saja perut kosong untuk menampung beragam sajian kuliner lezat dan bawa tas belanja dari rumah untuk wadah oleh-oleh, agar hemat kantong plastik. 

Tidak hanya stand makanan, panggung utama menyajikan beragam acara menarik. Ada demo masak, ceramah, lomba, musik dan fashion show dari desainer-desainer Jogja. Di bagian tengah hall A juga tersedia banyak meja dan kursi yang bisa digunakan pengunjung untuk makan sembari mengobrol dengan teman dan keluarga.


Area Makan Joga Halal Food Expo

Pengunjung Jogja Halal Food Expo sekaligus bisa menginstal aplikasi Jogja Access. Pengunjung bisa datang ke stand Jogja Acces yang terletak di sebelah kiri pintu masuk dan mendapatkan saldo 10.000 setelah instal dan melengkapi data. Saldo tersebut bisa digunakan untuk membayar makanan atau produk yang dibeli di stand Jogja Halal Food Expo. Selain bisa digunakan untuk bertransaksi, aplikasi asli Jogja ini juga bisa digunakan untuk melihat setiap promo dan diskon dari event Jogja Heboh. Ke depannya aplikasi ini akan dikembangkan menjadi marketplace digital untuk produk UMKM Jogja. Kamu warga Jogja? Instal aplikasi ini sebagai bentuk dukungan kepada UMKM dan event-event di Jogja.

Jogja Acces

Stand pertama di dekat panggung yang cukup mencolok adalah peserta binaan dari Bank Indonesia (BI). Pak Jipong, salah satu pesera expo binaan BI mengatakan, acara ini membantu pelaku UMKM untuk mempromosikan produk-produknya. Pelaku UMKM binaan juga mendapatkan beragam pelatihan mengenai dunia bisnis dan pemasaran. Beragam produk makanan ringan khas setiap kabupaten, produk kecantikan dan kesehatan, hingga bahan makanan turut dipamerkan. Beberapa produk tersebut diantaranya Rosaline Bolu Tiwul yang rasanya enak banget, tepung Mocaf, keripik pisang rasa coklat yang gak kalah dengan kripik pisang coklat khas Lampung, sale untir coklat, gula kelapa aneka rasa, kopi, coklat batang dan minuman coklat, susu kambing etawa, dan beragam camilan enak lainnya.

Stand UMKM binaan BI

Pak Jipong salah satu peserta binaan BI

Di sebelah kanan ada Stand Disperindag Kab. Gunungkidul adalah surganya camilan halal dan menggoda selera. Bagi kamu yang cinta banget sama camilan wajib berkunjung ke stand ini. Ada madu asli, peyek ndeso dan beragam keripik aneka rasa berjejer rapi siap dibeli. Berdekatan dengan stand Disperindag ada stand Kopi Merapi yang hits di kalangan warga Jogja. Kopi Merapi ini memiliki produk unggulan kopi Hanibrew yang dipetik dari kebun kopi di Desa Hargobinangun Kaliurang. Kopi Arabica memiliki citarasa frutty dan gurih khas kopi dataran tinggi pegunungan vulkanik, sedangkan kopi Robusta memiliki rasa pahit yang tidak bold berpadu dengan sensasi coklat. Penasarn bagaimana nikmatnya seduhan kopi Merapi? Segera datang ke Jogja Halal Food Expo. Pas banget nih minum kopi sembari makan camilan hasil olahan UMKM binaan Disperindag Kab. Gunungkidul.

Stand Diperindag Kab. Gunungkidul

Kopi Merapi

Selanjutnya mampir ke Stand binaan PT Telekomunikasi Indonesia. Ada stand Orange Food yang menyajikan fresh frozen. Kamu bisa membeli aneka frozen food halal untuk disantap bersama keluarga di rumah. Deretan stand binaan PT Telekmunikasi juga menyajikan aneka makanan dan minuman ringan Ada pula stand Long Potato, makanan berbahan kentang yang enak dan gurih di lidah. Ada juga bakpia Obong yang sangat berbeda dengan bakpia lainnya. Jika biasanya bakpia Jogja memiliki kulit berwarna putih, bakpia Obong berbentuk seperti bolu dengan tekstur yang lembut.

Stand UMKM binaan PT Telekomunikasi

Di sebelahnya ada Dinas Koperasi UKM DI Yogyakarta menyediakan 10 stand. Ada Wingko Hayu Getuk Goreng khas oleh-oleh Jogja. Panitia kegiatan Jogja Heboh 2019, Mirwan Syamsudin Syukur, sekaligus merupakan representative dari KADIN DIY mengatakan bahwa Jogja Halal Food Expo ini digelar untuk mengangkat produk-produk lokal dengan berbahan lokal untuk lebih dikenal dan digemari oleh masyarakat. Jogja merupakan surganya kuliner halal. Ratusan UMKM lokal dengan kreativitas mengolah aneka makanan tradisional menjadi makanan kekinian dengan citarasa yang enak dan tampilan lebih menarik. Omami, aneka camilan khas Jogja juga turut dalam event Jogja Halal Food Expo 2019. Tidak ketinggalan salah satu makanan icon Jogja, gudeg bisa dinikmai di sini.

Stand Koperasi dan UMKM DIY

Beberapa makanan lain yang ada adalah Bakso ndeso dan mendoan ndeso yang bersebelahan. Bakso ndeso adalah bakso yang menggunakan tahu, sawi dan bakso goreng sebagai pelengkap bakso. Kalau kamu suka makanan pedas bisa mampir ke Kedai Moro Seneng aneka makanan pedas dan Gosambih dengan sego sambel aneka lauknya. Ayam geprek sambal hitam dari BEMA Bebek Madura juga recomended. Ayam dan bebek geprek ini diberi sambal hitam khas dari Madura yang yummy banget. Kalau masih lapar bisa mencoba bubur Manado di Kylas Kitchen.

BEMA Jogja Halal Expo

Pengen yang seger bisa mampir ke Arlecchino Gelato yang menyediakan berbagai macam rasa tradisional. Beragam rasa khas tradisional yang bisa dicoba adalah Gelato Susu Jahe, Gelato Bakpia, Gelato Kunir Asem, dan Gelato Beras Kencur. Ada juga beragam minuman dingin seperti Thai Tea dan jajanan lain seperti sosis bakar, sempol, hotang, takoyaki, hingga makanan manis era 90an gulali rambut nenek. Banyak sekali menu yang disajikan di Jogja Halal Food Expo. Penasaran dengan menu dan keseruan kegiatannya? Segera meluncur ke Jogja Expo Centre. Acara diselenggerakan hingga 24 Februari 2019. Biar seru ajak teman yang banyak ya.






Aku melangkah perlahan, dengan perasaan sendu. Sangat berlawanan dengan cerahnya matahari di langit sana. Maaf matahari, perasaanku hari ini tidak sinkron dengan auramu. Mataku menyapu pemandangan sekitar, sempurna untuk sebuah moment perpisahan. Masih jam 14.00 siang, satu jam lagi dia akan datang. Membayangkan langkah kakinya berbarengan dengan sore yang perlahan datang. Duh.. senja macam apa yang akan terjadi nanti? Membayangkankannya saja, pilu hati ini. Duh… 

Berkali-kali aku menghela nafas.

Aku menemukan sebuah kursi taman, bahannya dari kayu berwarna coklat tua dengan ukiran pada sandaran tangan. Agak usang tapi masih tegar terpasang di atas tanah berbatu. Kursi taman yang cukup untuk duduk berdua. Di bawah pohon rindang lagi. Apa ini sinetron? Yah.. aku mencoba menghibur diri.

Jantungku berdebar. Sedikit berat rasanya. Bukan beban hidup, beban perasaan.
Aku duduk, mencoba membuat diri sendiri tenang. Bernafas.. Bernafas perlahan… “Nanti jangan menangis ya diriku yang sedang melow-melownya..” pesan yang sangat penting untuk diriku sendiri. Mari kita menikmati pemandangan. Danau yang tenang dengan riak air halus dari barat ke timur. Sekelilngnya pepohonan besar dengan beberapa batuan yang yang besar juga. Beberapa warung berjajar di tepi danau. Ada tulisan besar-besar, menawarkan es kelapa, kopi, bajigur, cireng, gorengan dan makanan berat. Katanya ini batu cinta, tempat bertemunya sang putri dengan pujaan hatinya. Lalu mereka hidup bahagia. Sungguh dongeng, beda sekali realita kisah cintaku ini. Tempat ini sepi, mungkin karena tidak berbaregan dengan hari libur. Aku menatap air, tenang seperti menghipnotis.



“””””””””””
Akhirnya setelah perjalanan selama satu jam aku sampai di Café yang letaknya persis sebelum Tugu Jogja. Sangat tidak sabar. Di dalam sudah banyak teman yang datang. Reuni pertama kami setelah sekian lama hanya bertemu melalui media sosial. Aku sedang menikmati makananku, ketika kau tiba-tiba masuk. Sungguh.. langsung menarik perhatianku. Setelan celana panjang coklat, hem kotak-kotak terbuka dengan kaos di dalamnya. Semua warnanya senada, belakangan aku paham, kamu stylish dan rambut gondrong hampir sebahu. Aku sangat terkejut ketika kau bilang jurusan kedokteran. Wah.. tahu lah ya dengan penampilan seperti itu jurusan apa yang terlintas dipikiranku.

‘’’’’’’’’’’’’’’’’’
Aku tersenyum sendiri di kursi taman. Hari semakin sore dan hembusan angin mulai terasa dingin. Kotanya orang Sunda ini memang punya cuaca yang lebih segar dibanding kota besar lainnya. Kau belum datang.

‘’’’’’’’’’’’’’’’’’
Kenapa aku mengagumimu? Makhluk pendiam yang misterius. Aku melihat keteguhan dalam setiap sikap dan prinsip hidupmu. Kau sama sekali tidak takut untuk menjadi berbeda, jengah dengan sikap-sikap formalitas manusia. Satu pertayaan fatal dan bodoh yang amat kusesali pernah terlontar padamu adalah “Kau suka main ke mana?”. Kau diam waktu itu. Betapa bodohnya.. kau tidak akan keluar rumah untuk sekadar bermain atau bersosialisasi. Kau tak suka matahari dan manusia. KKN saja kau anggap kegiatan tidak berguna, apalagi acara formalitas tempat kita bertemu itu. Gak guna juga katamu, hanya datang karena kewajiban. Duh..

Prinsipmu, itulah yang mengagumkan. Unik dan sangat langka. Orang sepertimu, yang tidak peduli dengan prinsip-prinsip umum jika memang tidak sesuai dengan prinsipmu. Terlepas dari penampilan fisikmu yang memang oke. Kau juga punya aura yang hangat dan dalam. Aku tebak, meski pendiam kau adalah pribadi manis yang baik sekali.

‘’’’’’’’’’’’’’’’’’’’
“Hai.” suara laki-laki membuyarkan lamunanku. Suara lembut dengan nada rendah. Lucu sekali logatmu itu.

“Hai.” aku gugup luar biasa.

Kau duduk, kita diam.

Entah sudah berapa menit. “Kapan kamu berangkat?” kataku setelah berfikir keras mau bilang apa.

“Minggu depan.” jawabmu singkat.

Gusti.. kau itu tidak pandai biacara atau memang tidak suka basa basi sih? Pikirku dalam hati.

“Semoga lancar studinya.” ternyata ucapan yang keluar dari mulutku tak kalah singkat.
Bagaimana ini? Jika kita sama-sama makhluk dengan ucapan singkat tapi gemuruh dalam pikiran juga adalah sebuah kenyataan. Aku harus bagaimana? Memandang air saja dari tadi kerjaanku. Tolong katakan sesuatu. Tentang semua ini.

“Terimakasih untuk perasaanmu padaku, dengan pertemuan singkat kita, mungkin saja itu hanya euforia. Belum tentu yang sesungguhnya.” katamu sambil memandang air juga.

Aku diam. Mencerna kalimatmu.



‘’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’
Januari 2019, ketika cerita ini kutulis. Aku kembali memikirkan kalimatmu.
Mungkin memang benar, waktu itu aku kira aku jatuh cinta padamu. Atau aku ini emang tipe yang mudah suka dengan manusia-manisa aneh. Mereka semacam punya magnet yang membuatku kepo. Tapi sampai sekarang aku tidak paham, seperti apa cinta yang sebenarnya itu? Aku termasuk suka sekali kalau denganmu.

Aku sedih, sebentar, ketika kau pergi. Kau yang membuatku bersemangat memakai rok dan pergi kajian, kau yang membuatku menghapus file musik dalam leptop, bahkan aku mencoba mendaftar menjadi santri pondok. Gila.

Setelah itu aku baik-baik saja. Tidak merasa patah hati dan kesedihan berkepanjangan. Tapi aku tetap mengagumimu, seperti beberapa orang yang kukagumi karena kepribadian mereka. Aku tidak peduli apakah akan bersamamu atau tidak. Pokoknya aku tetap mengagumimu saja. Apa ini ternyata bukan cinta? Atau kedatanganmu adalah jalan Tuhan untuk mengajariku dan merubahku menjadi lebih baik, lebih taat.

Begitu.. kuanggap begitu saja. Pertemuan denganmu tetaplah momen spesial. Sosokmu tetap spesial. Agaknya kau ada di benua yang jauh, jauh sekali. Sukses menjadi peneliti, impianmu. Semoga bisa beneran ke Mars, impian lainmu untuk jauh dari manusia. Kalau ketemu nanti, aku mau tanya, menurutmu cinta itu apa? Karena aku sudah pernah tanya, kenapa kau tidak suka manusia.

Tuhan.. bolehkah aku berdoa untuk bertemu dengannya lagi? Seperti ketika Engkau kabulkan waktu itu. Pertemuan terakhir itu.