Tanggal 22-23 Maret 2019 PLUT-KUMKM DI Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UKM DI Yogyakarta kembali mengadakan pameran Produk Craft dan Fashion Istimewa,
setelah sebelumnya sukses menggelar Halal Food Expo di Jogja Expo Center. Gelar
Produk Craft dan Fashion Istimewa ini dilaksanakan di Lokasi di Pyramid, Jl
Perintis Km 5,5 Bantul.
Memasuki halaman Pyramid,
pengunjung akan disambut oleh aneka kuliner lokal yang membangkitkan hasrat
makan. Ada banyak jenis makanan dan minuman siap saji maupun produk kemasan
yang bisa dibawa pulang. Salah satu stand yang aku kunjungi adalah Jamu Bu
Unun. Satu botol jamu kunir asem dingin seharga 5000 rupiah sukses
menghilangkan dahaga dan menyegarkan badan di tengah cuaca panas.
|
Suami Bu Unun membantu menjaga Stand |
Tidak hanya jamu siap
minum, stand Jamu Bu Unun juga menyediakan aneka jamu instan dengan harga yang
sangat terjangkau. Ada temulawak, kunir putih, beras kencur, dan kunir asem.
Bahan yang digunakan alami serta tanpa pengawet. Aku mendapat tips cara yang
benar mengkonsumsi jamu. Sebenarnya fungsi utama jamu bukan untuk mengobati,
tapi mencegah, jadi konsumsi jamu itu ya sebelum sakit.
|
Produk Jamu Instan Bu Unun |
Masyarakat sekarang salah
kaprah justru mengkonsumsi jamu ketika sudah sakit. Misalnya kunyit putih
fungsinya untuk mencegah kanker, tapi kebanyakan baru mau mengkonsumsi setelah
terkena kanker. Kalau kamu mau sehat dan bugar minum jamunya mulai dari
sekarang ya.
|
Stand UKM Bantul |
Setelah hilang dahaga, kulanjutkan
petualangan ke dalam Pyramid. Di area depan tampak stand panjang dengan tulisan
yang mencolok “Produk UKM Bantul MANDIRI”. Otomatis penasaran deh dengan aneka
produk yang dipamerkan. Ternyata banyak sekali jenisnya mulai dari produk
makanan seperti beras dan coklat, aneka aksesoris dan kerajinan tangan juga
produk fashion siap pakai dari berbagai bahan. Bantul memiliki potensi UKM
yang sungguh luar biasa, bahkan aku baru tahu kalau ada juga yang membuat
produk coklat.
|
Materi Branding Produk |
Masuk ke dalam ruangan
tidak hanya aneka stand yang menyambut tapi, juga ada pemaparan materi di area
tengah pameran. Sembari berkeliling kamu juga bisa ikut menyimak dan belajar.
Materi packaging dan branding produk dijelaskan secara gamblang oleh pemateri
yang masih muda. Penyampaian yang santai dan menyenangkan membuat peserta mudah
memahami isi materi dan serius menyimak.
|
Produk Wayang Wahyu Art |
Ku edarkan pandang ke
sekeliling ruangan dan tertarik untuk berkunjung ke stand wayang. Pemilik stand
langsung menyambut dengan senyum yang ramah. Wahyu Art milik Pak Wahyu dirintis
sejak tahun 2008. Keinginan Pak Wahyu nguri-nguri budaya sudah tertanam sejak
kecil. Latar keluarga dalang menumbuhkan kecintaan dan kepedulian terhadap
budaya. “Ayah dan kakek saya dalang, saya juga bisa jadi dalang, tapi bukan
dipementasan semalam suntuk. Ya hanya satu atau dua jam. Wayang itu salah satu
warisan leluhur dan budaya bangsa, saya ingin ikut melestarikan.” ungkap Pak
Wahyu dengan bersemangat.
Membuat wayang bukan
perkara mudah, diperlukan keterampilan, kesabaran dan ketelatenan untuk menatah
wayang dan menyelesaikan proses pewarnaan. Saat ini Pak Wahyu memiliki 5
pegawai tetap untuk membuat wayang. Tidak hanya di Jogja, wayang Pak Wahyu
sudah dipasarkan hingga ke Norwegia, Jepang, Amerika dan beberapa negara di
Eropa. Harga wayangnya terjangkau mulai dari 15.000 untuk wayang kecil dan
pembatas buku, untuk ukuran besar bisa mencapai 1,5 juta.
|
Ada penjelasan Tokoh
di kemasan produk |
|
Souvenir Wahyu Art |
Wayang kecil bisa
diselesaika dalam waktu 2 hingga 3 hari, sedangkan yang besar bisa sampai 3
minggu. “Yang paling sulit dan mahal itu Gunungan mbak, karena sangat detail
pembuatannya.” ungkap Pak Wahyu.
Kalau mau lihat aneka tokoh wayang sembari mengulik
cerita pewayangan bisa banget mampir ke Pramid tanggal 23 Maret 2019. Bisa juga
main ke Sanggar Kerajinan Tatah Wahyu Art di Jalan Parangtritis Km 9, Kowen 1,
Sewon, Bantul. Nomor yang bisa dihubungi 08170433109.
|
Pemilik Wahyu Art |
Produk kedua yang menarik
minat adalah aneka kerajinan dari batok. Pada dasarnya aku suka ketajinan yang
bertema budaya dan tradisional, selain kedua tema tersebut ternyata kerajinan
batok juga termasuk ramah lingkungan karena mengolah sampah dan dibuat dari
bahan utama yang organik. Bu Yanti langsung menghampiriku dan tersenyum, beliau
menjaga stand bersama dengan suami.
|
Bu Yanti pemilik Yanti Bathok Craft |
Yanti Bathok Carft dirintis
sejak 2002 di bawah payung CV Surya Usaha Mandiri. Tapi pasca gempa besar
melanda Jogja tahun 2006 usaha ini vakum karena banyak kerusakan. Berkat
keteguhan dan kerja keras Yanti Bathok Craft kembali ramai pesanan pada tahun
2015. Bu Yanti memiliki 8 orang pengrajin yang membuat aneka produk seperti tas
tangan, tas jinjing, dompet, dan aneka aksesoris. Limbah bathok kelapa disulap
menjadi aneka produk yang cantik dan bermanfaat.
|
Aneka Tas dan Dompet |
Produk Bu Yanti sudah
dipasarkan ke seluruh Indonesia dan luar negeri. “Terakir kita kirim ke Jamaika,
kalau Indonesia yang paling banyak ke Batam, Kalimantan dan Papua.” ungkap Bu
Yanti.
Harga yang produk Bu Yanti mulai dari 90.000
untuk dompet dan 250.000 untuk aneka tas wanita. Proses pembuatan produk
dilakukan dengan tangan seperti membuat pola, menyatukan potongan bathok,
menjahit dan menambah kain, hingga proses finishing. “Kalau untuk membuat
bentuk kancing ada mesinnya sendiri.” kata Bu Yanti menjelaskan.
|
Peralatan Makan dan Taplak Meja |
Selain bathok, sabut
kelapa juga dimanfaatkan untuk membuat kerajinan. Benar-benar memanfaatkan
limbah dan ramah lingkungan. Bu Yanti juga membuka pelatihan, jadi buat kamu
yang ingin belajar langsung saja menghubungi beliau di nomor WA 082135352204
atau berkunjung ke showroomnya di Pasar Seni Gabusan Los 2. Kesulitan yang
dialami saat ini adalah di digital marketing seperti mengelola media sosial dan
website. “Sudah tidak ada waktu dan tidak paham.” ungkap Bu Yanti.
Di era digital ini
pelatihan digital marketing dari dasar memang sangat diperlukan oleh para
pelalu UKM. Di usia yang sudah tidak muda lagi baik Bu Yanti maupun Pak Wahyu
sangat membutuhkan pelatihan dan bimbingan untuk memulai memasarkan produk
secara online.
Beralih ke produk
kekinian, aneka tas dari Alee Bag menarik untuk ditelisik. Karena pemiliknya
masih muda dan tidak sulit untuk melakukan digital marketing, pemasaran Alee
Bag memang berfokus menggunakan media online. Kamu bisa kepo-kepo instagram
Alee di @tas_kanvas_alee
Berawal dari hobi dan
belajar otodidak Kak Tika dibantu adiknya Kak Edi membesarkan Alee Bag sejak
2015. Kalau kamu punya hobi bisa banget ditekuni menjadi bisnis seperti dua
kakak ini.
|
Kak Edi dan Kak Tika |
Berawal dari satu mesin jahit untuk belajar kini Kak Tika sudah
memiliki 4 mesin jahit untuk memproduksi tas. Ada beragam jenis tas Alee, ada
bag, pouch dan clutch. Bahan yang digunakan ada kanvas, goni, beludru dan
lurik. Beraneka produk dengan motif yang lucu dan elegant dijual mulai dari
harga 15.000 rupiah hingga 150.000 untuk tas besar. Terjangkau kan?
|
Produk Alee Bag |
Tidak hanya di Indonesia,
Alee Bag sudah dipasarkan hingga Amerika. “Gerai Alee Bag ada di showroom
Dekranasda Pleret Jalan Sultan Agung 12. Silahkan mampir.” kata Kak Tika.
Memang ketekunan dan semangat pantang menyerah adalah syarat wajib pengusaha
sukses. Berawal dari hobi kini bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Kerja keras pantang
menyerah juga dilakukan oleh Bunda Ulfa membuat ecoprint. Produk fashion ramah
lingkungan ini sepertinya mulai hits di Jogjakarta. Selain menyediakan kain
Bunda Ulfa juga membuat baju siap pakai. Untuk kain harganya mulai dari 200.000
rupiah kalau sudah jadi baju mulai dari 300.000 rupiah.
|
Foto Bareng Bunda Ulfa memakai salah satu produknya |
Bunda Ulfa memulai bisnis
dari nol dengan modal yang sangat minim bahkan bisa dibilang tanpa modal. “Aku
awalnya dari satu kain, laku lalu dibelikan bahan jadi 4 kain. Laku terus
diputar uangnya mbak.” cerita Bunda Ulfa. Mulfa Ecoprint ini bisa kamu lihat
melalui instagram @mulfa_ecoprint atau WA 081575013798. Penasaran bagaimana
cara pembuatan ecoprint? Bunda Ulfa juga menyediakan pelatiihan membuat kain
ecoprint.
Produk baru yang unik dan
ramah lingkungan lain adalah tas kulit pohon dengan hiasan ecoprint. Bunda Ulfa
memanfaatkan kulit kayu bekas lalu menyulapnya menjadi kerajinan unik dan
elegan.
|
Dompet Kulit Mulfa Ecoprint |
Masih banyak produk
craft, fashion dan kuliner lainnya di Craft dan Fashion Istimewa Dinas Koperasi
dan UKM DIY 2019. Semoga acara ini bisa menjadi salah satu agenda tetap untuk
membantu mengenalkan produk-produk UKM Jogja. Adanya pameran dapat menarik
lebih banyak pengunjung dan ajang untuk menarik customer baru. Pelatihan
mengenai seluk-beluk bisnis dan maketing juga penting untuk mengembangkan
kemampuan pelaku UKM.
x